8 Alat Kontrasepsi yang Dipastikan Aman Untuk Cegah Kehamilan

Senin, 26 September 2022 | 11:00 WIB
8 Alat Kontrasepsi yang Dipastikan Aman Untuk Cegah Kehamilan
Ilustrasi alat kontrasepsi. (Shutterstock)

Penggunaan suntik tidak menyebabkan rahim kering. Diperlukan waktu rata-rata 10 bulan setelah suntik terakhir bagi pengguna agar dapat kembali subur.

Penggunaannya juga tidak akan menyebabkan perempuan jadi infertil atau mandul secara permanen. Tetapi memang terdapat keterlambatan untuk kembali kr masa subur setelah berhenti menggunakan kontrasepsi suntik progestin. 

Tetapi pada waktunya perempuan akan dapat kembali hamil seperti sebelumnya. Pola menstruasi sebelum perempuan menggunakan kontrasepsi suntik progestin secara umum kembali dalam beberapa bulan, setelah suntik terakhir, meski ia tidak menstruasi selama menggunakan suntik.

6. Pil KB Kombinasi

Ilustrasi pil KB (shutterstock)
Ilustrasi pil KB (shutterstock)

Kandungan hormon dalam pil kombinasi yang diminum akan dipertahankan oleh tubuh dalam keadaan stabil dan secara rutin juga akan dikeluarkan dari tubuh melalui air kencing dan buang air besar.

Itu sebabnya, penggunaan pil KB kombinasi juga tidak akan menyebabkan perempuan alami banyak pertambahan atau penurunan berat badan. Berat badan berubah secara alami sejalan dengan perubahan kondisi kehidupan dan seiring bertambahnya usia. Temuan studi menunjukkan bahwa kontrasepsi pil kombinasi rata-rata tidak mempengaruhi berat badan.

7. Kondom

Prmakaian kondom kerap dianggap akan membuat laki-laki tidak dapat ereksi. Faktanya, impoten memiliki banyak penyebab di antaranya masalah fisik dan emosional. Kondom tidak menyebabkan impoten. Laki-laki yang lebih berumur biasanya sulit untuk tetap ereksi karena kondom mengurangi sensasi ketika berhubungan.

8. Menyusui

Baca Juga: Geger 'Benda Keramat' Tertinggal di Bangku Kereta, Bikin Penumpang Melotot, Netizen: Apaan Tuh?

Menyusui bukan hanya bermanfaat bagi bayi, tapi juga si ibu sendiri. Efektivitas menyusui untuk mencegah kehamilan memang berneda pada setiap orang. 

Risiko terbesar kehamilan terjadi ketika perempuan tidak dapat memberikan ASI penuh atau mendekati penuh bagi bayi. Efektivitas mencegah kehamilan karena menyusui bisa terjadi jika memenuhi ketiga kriteria, yaitu ibu tidak menstruasi, bayi harus disusui ASI eksklusif atau mendekati ASI eksklusif serta sering disusui siang malam, dan bayi berusia kurang dari 6 bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI