Kampanye mengenai TBC terus digencarkan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan TBC, membantu meningkatkan deteksi dini, mendorong setiap orang untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat secara aktif.
Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menyampaikan, Tuberkulosis adalah penyakit menular yang bisa dicegah dan diobati, bukan penyakit keturunan dan bukan akibat guna-guna. TBC disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis.
Bakteri Ini menyerang tubuh manusia, terutama paru-paru. Bakteri TBC menyebar ke udara melalui droplet/percikan dahak saat pasien TBC batuk atau bersin tanpa menutup mulut. “Gejala TBC seperti batuk terus menerus, penurunan berat badan, demam meriang, dan berkeringat tanpa sebab (terutama pada sore-malam hari). Waspadai gejala TBC! Jika mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri agar mendapat pengobatan yang tepat,” ungkap Prof Agus.