5. Inisiatif Penyelamatan dari Kalangan Akademisi dan Komunitas
Kabar baiknya, ada upaya nyata dari dunia akademik. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga telah mengembangkan kebun plasma nutfah untuk menyelamatkan Tapak Liman dan Sambiloto Jawa. Selain itu, komunitas lokal seperti Kelompok Tani Hutan di Flores mulai melakukan budidaya Kayu Putih endemik, menjadikannya peluang ekonomi sekaligus konservasi.
6. Tantangan: Minimnya Data dan Dukungan Pemerintah
Meski potensi herbal langka sangat besar, sayangnya data inventarisnya masih minim. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), belum sampai 50% spesies herbal di negeri ini teridentifikasi dengan lengkap. Padahal, dokumentasi yang baik adalah langkah awal perlindungan dan pemanfaatan yang berkelanjutan.
7. Cara Kamu Bisa Terlibat Langsung
Kini saatnya kamu tidak hanya tahu, tapi juga turut menjaga. Mulailah dari memilih produk herbal yang bersertifikasi resmi, mendukung petani lokal yang membudidayakan tanaman langka, hingga mengikuti program adopsi pohon yang digagas oleh beberapa NGO lingkungan. Dengan langkah kecil, kamu membantu menjaga harta karun kesehatan ini agar tak lenyap ditelan zaman. ***