Suara.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali membuat Kamu bergantung pada obat kimia, padahal ada herbal pengganti obat kimia untuk hipertensi yang lebih alami dan minim efek samping.
Berdasarkan riset dari sejumlah universitas dan lembaga kesehatan di Indonesia, beberapa tanaman lokal terbukti efektif menurunkan tekanan darah. Mari eksplorasi ragam herbal ini beserta cara penggunaannya yang sebelumnya telah dibahas oleh pafikabupatenindramayu.org!
1. Daun Seledri
Menurut penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), ekstrak daun seledri mengandung senyawa phthalide yang mampu merelaksasi pembuluh darah. Dalam uji klinis terhadap 30 pasien hipertensi, konsumsi jus seledri segar selama 2 minggu menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata 10-15 mmHg.
Kamu bisa mengolahnya dengan merebus 5-7 batang seledri dalam 2 gelas air hingga menyusut setengahnya. Minum ramuan ini dua kali sehari sebelum makan.
2. Rosella Merah
Universitas Indonesia (UI) membuktikan bahwa kelopak rosella kaya akan antioksidan dan flavonoid yang berperan sebagai diuretik alami.
Penelitian tahun 2021 menunjukkan, konsumsi teh rosella secara rutin selama 4 minggu mengurangi tekanan darah pada 75% partisipan. Caranya mudah: seduh 3-5 kelopak rosella kering dengan air panas, tambahkan madu, dan minum pagi hari. Hindari gula agar manfaatnya maksimal!
3. Jahe Merah
Baca Juga: Kepingan Mosaik Keadilan Reproduksi bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual
Jahe merah tidak hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga efektif mengontrol hipertensi. Tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) menemukan bahwa senyawa gingerol dalam jahe merah mampu menghambat enzim ACE (penyebab penyempitan pembuluh darah).
Untuk merasakan manfaatnya, parut 50 gram jahe merah, rebus dengan 400 ml air selama 15 menit, lalu saring. Minum selagi hangat 1-2 kali sehari.
4. Kunyit
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI menyatakan bahwa kurkumin dalam kunyit mengurangi peradangan pembuluh darah, salah satu pemicu hipertensi. Campurkan 1 sendok teh bubuk kunyit dengan segelas susu hangat atau air lemon. Konsumsi setiap malam untuk hasil optimal.
5. Daun Salam
Daun salam sering diabaikan, padahal riset dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkap kandungan flavonoid dan tanninnya yang bekerja sebagai vasodilator. Rebus 5 lembar daun salam dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum ramuan ini secara teratur selama 1 bulan untuk melihat perubahan signifikan.