Suara.com - Satu lagi alasan penting untuk melindungi alam, yang berhubungan dengan kesehatan. Menghabiskan waktu di alam terbuka terbukti ilmiah bisa menjadi cara ampuh untuk membantu penderita nyeri punggung kronis dalam menghadapi rasa sakit yang terus-menerus.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam The Journal of Pain menunjukkan bahwa interaksi dengan alam memberikan dampak psikologis yang besar pasien, membantu mereka mengelola ketidaknyamanan fisik dengan lebih baik.
Penelitian ini merupakan yang pertama kali secara khusus menanyakan kepada penderita nyeri punggung kronis jangka panjang tentang peran alam dalam strategi penanganan masalah mereka.
Para peneliti dari University of Plymouth dan University of Exeter mewawancarai 10 individu yang telah hidup dengan nyeri punggung kronis selama lima hingga 38 tahun. Hasilnya, mereka yang bisa mengakses ruang alam melaporkan bahwa pengalaman tersebut memberi rasa tenang, keterhubungan sosial, dan gangguan positif dari rasa sakit yang mereka alami sehari-hari.
Alam sebagai Tempat Pelarian dan Pemulihan
Para partisipan mengatakan bahwa berada di alam memberi mereka kesempatan untuk bersosialisasi—sesuatu yang sulit mereka lakukan ketika hanya menghabiskan waktu di dalam rumah.
Mereka juga merasa lebih terdistraksi dari rasa sakit ketika berada di lingkungan terbuka, terutama jika dibandingkan dengan suasana kaku dan tertutup seperti gym atau pusat kebugaran.
Elemen alam seperti udara segar, suara air, dan kehadiran visual seperti pepohonan atau danau memberikan efek menenangkan. Ini tidak hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga menurunkan tingkat kecemasan yang seringkali menyertai rasa sakit kronis.
Namun, studi ini juga menyoroti hambatan fisik yang dihadapi banyak penderita. Medan yang tidak rata, minimnya tempat duduk, dan kurangnya aksesibilitas menjadi kendala yang signifikan. Hal ini membuat beberapa lokasi alam terasa tidak ramah bagi orang dengan keterbatasan mobilitas.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sepatu Terbaik Menurut Dokter Kaki, Anti Cedera dan Nyeri
Desain Ramah Akses dan Teknologi Virtual
Berdasarkan temuan ini, para peneliti merekomendasikan agar pasien nyeri punggung kronis—dan para praktisi medis—lebih mempertimbangkan peran ruang alam dalam upaya pemulihan. Mereka juga menyarankan agar desain ruang hijau lebih memperhatikan kebutuhan aksesibilitas, misalnya dengan memperbaiki jalur setapak dan menambahkan tempat duduk.
“Perubahan sederhana seperti jalur yang lebih baik dan tempat duduk yang memadai, serta inovasi teknologi seperti realitas virtual, dapat membantu memperluas manfaat alam bagi lebih banyak orang,” ujar Alexander Smith, kandidat doktoral yang memimpin studi ini, mengutip laman resmi Universitas Plymouth.
Saat ini, tim peneliti juga tengah mengembangkan teknologi realitas virtual untuk membantu penderita nyeri kronis yang tidak dapat secara fisik mengunjungi ruang terbuka. Teknologi ini diharapkan bisa mereplikasi pengalaman berada di alam sehingga manfaat psikologisnya tetap bisa dirasakan, tanpa perlu menghadapi hambatan fisik.
Mendorong Keadilan Kesehatan
Dr. Sam Hughes, dosen senior dalam bidang neurosains nyeri di University of Exeter, menekankan pentingnya studi ini dalam konteks keadilan kesehatan.