Hapus Stigma, Domino Layak Diakui Sebagai Olahraga Berbasis Kecerdasan

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 17:45 WIB
Hapus Stigma, Domino Layak Diakui Sebagai Olahraga Berbasis Kecerdasan
Ilustrasi domino, olahraga berbasis kecerdasan. (Freepik)

Suara.com - Selama ini, permainan domino kerap diasosiasikan dengan citra negatif, bahkan tak jarang disamakan dengan aktivitas perjudian. Namun, pandangan ini sebenarnya tidak tepat dan sudah saatnya untuk diubah.

Jauh dari sekadar mengandalkan keberuntungan, domino adalah sebuah permainan yang menuntut kecerdasan, strategi, dan perhitungan matang.

Ia melibatkan kemampuan analisis, pengambilan keputusan cepat, serta prediksi langkah lawan.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita menghapus stigma lama dan mulai mengakui domino sebagai olahraga berbasis kecerdasan yang layak mendapatkan apresiasi lebih.

Open Tournament Domino Menpora Cup 2025

Bukti konkret bahwa domino adalah olahraga berbasis kecerdasan terlihat jelas dalam perhelatan akbar "Open Tournament Domino Menpora Cup 2025" yang digelar di Lapangan Andi Djemma, Belopa.

Total lebih dari 1900 tim terdaftar, dengan 1536 tim berhasil berpartisipasi, melibatkan lebih dari 3000 atlet.

Para atlet yang berlaga berasal dari 16 provinsi berbeda di Indonesia, termasuk Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, serta berbagai kota seperti Palopo, Luwu, Tarakan, Bulukumba, Sopeng, Barru, dan Polman.

Dari atlet profesional hingga amatir, semuanya berkumpul untuk meramaikan turnamen yang tidak hanya menawarkan kompetisi sengit, tetapi juga memiliki makna sosial dan budaya yang mendalam.

Baca Juga: Olahraga Tak Lagi Takut Sinar Matahari, Ini 5 Jaket Anti UV Rp 100 Ribuan dengan Kualitas Terbaik

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, dalam sambutannya, memberikan apresiasi tinggi terhadap turnamen ini.

Open Tournament Domino Menpora Cup 2025. (dok. PORDI)
Open Tournament Domino Menpora Cup 2025. (dok. PORDI)

Ario Bimo menyebutnya sebagai "Simbol Pengembangan Olahraga Berbasis Budaya" dan secara terang-terangan menyatakan dukungan penuh kepada PORDI (Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia) dalam upayanya untuk menghapus stigma "perjudian" dari permainan domino dan menjadikannya sebagai olahraga berbasis kecerdasan.

Banyak atlet yang kini berharap agar kejuaraan domino bisa terus berkembang hingga ke tingkat nasional dan bahkan internasional.

Turnamen ini sendiri merupakan hasil kolaborasi apik antara PORDI, Higgs Games Island (HGI), dan Pemerintah Kabupaten Luwu. Pelaksanaannya bertepatan dengan peringatan HUT ke-66 Kabupaten Luwu, sekaligus menandai pengakuan domino sebagai salah satu "Olahraga Cerdas Nasional."

Hal ini menjadikan turnamen tersebut bukan hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sebuah perayaan yang melibatkan masyarakat luas.

Bupati Luwu dalam sambutannya menegaskan, "Turnamen ini membawa orang-orang bersama. Banyak atlet yang tidak hanya berlomba, tetapi juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk berkumpul dengan keluarga, mengenang masa lalu, dan merasakan suasana yang penuh semangat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI