Koalisi Perubahan Terancam Layu Sebelum Berkembang

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 25 Januari 2023 | 17:27 WIB
Koalisi Perubahan Terancam Layu Sebelum Berkembang
Bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan, bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan sejumlah elite Nasdem hingga PKS di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (25/10/2022). [Foto ist/ IG @aniesbaswedan]

Lebih lanjut, Ali menegaskan, jika ada partai yang memaksakan keinginannya mengunci atau memberikan syarat tertentu untuk mendukung Anies, maka menurutnya penjajakan koalisi akan bubar.

"Kan saya pernah mengatakan bahwa kalau ada partai yang memaksakan keinginannya atau mengunci, atau memberikan syarat tertentu untuk mendukung Anies, maka saya pastikan koalisi ini akan bubar, tidak akan terjadi," katanya.

Jangan Ada Paksaan

Sementara itu, PKS meyakinkan tidak ada paksaan atau sikap saling memaksakan kehendak dalam penjajakan Koalisi Perubahan dengan NasDem dan Demokrat. Bahkan, Ketua DPP PKS Bidang Polhukam Al Muzzammil Yusuf menyatakan pembangunan koalisi didasarkan atas kesamaan dan kesetaraan.

"Penjajakan koalisi yang dibangun oleh PKS bersama Nasdem dan Demokrat mengedepankan equal partnership, tak saling memaksa, serta saling menghormati mekanisme internal masing-masing partai," kata Muzzammil kepada wartawan, Kamis (19/1/2023).

PKS sendiri berkeyakinan, penjajakan koalisi yang tengah berlangsung akan berbuah manis.

"Sehingga kami yakin Koalisi Perubahan yang akan terbentuk nantinya akan solid," katanya.

Sementara, Analis Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, jika Koalisi Perubahan yang sedang dijajaki NasDem, PKS dan Partai Demorkat bisa berpotensi bubar lantaran ditinggal salah satu anggotanya karena tidak adanya satu kesepahaman.

Namun, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting mengingatkan jangan sampai tidak adanya kesepahaman terkait siapa calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Baca Juga: Bantah Ajukan Syarat AHY Harus Jadi Cawapres Anies Dalam Penjajakan Koalisi Perubahan, Demokrat: Kita Tak Memaksa!

Menurut Pangi, ada sesuatu yang tidak elok apabila partai-partai di koalisi menjadikan cawapres sebagi perekat untuk tetap bersama.

"Cawapres adalah model bangunan koalisi menurut saya salah, lem perekat koalisi harusnya bukan faktor cawapres, maka koalisi sudah kehilangan arah, rapuh bangunan koalisi, sebab lem perekat koalisi lebih ke soal kandidat," katanya.

Terkait keinginan kuat Demokrat memasangkan Anies-AHY, Pangi menilai partai berlambang bintang mersi bisa saja hengkang, jika duet tersebut tidak terealisasikan di Koalisi Perubahan.

"Demokrat hengkang atau tidak di Koalisi Perubahan, tergantung pada persamaan kepentingan. Kalau nggak klik di situ, ya sangat memungkinkan itu terjadi," kata Pangi.

Bargaining

Untuk PKS, Pangi menilai tidak lantas akan menyetujui nama-nama cawapres yang ada saat ini. Pangi mengatakan, PKS masih akan memainkan bergaining mereka lebih dulu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI