Jejak Panas Dingin Hubungan Gus Dur dan Megawati: Kadang Adem, Tak Jarang Membara

Minggu, 29 Oktober 2023 | 19:02 WIB
Jejak Panas Dingin Hubungan Gus Dur dan Megawati: Kadang Adem, Tak Jarang Membara
Jejak Panas Dingin Hubungan Gus Dur dan Megawati: Kadang Adem, Tak Jarang Membara(ist)

Suara.com - Usai mengumumkan dukungannya pada Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bacapres dan bacawapres, Yenny Wahid pun berhasil mendapat cukup banyak perhatian warganet. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum jika Gus Dur selaku ayah Yenny Wahid sempat memiliki hubungan naik turun dengan Megawati.

Untuk mengetahui jejak panas dingin hubungan Gus Dur dan Megawati, simak informasi berikut!

Gus Dur kecam Mega

Menjelang pemilu tahun 1997 lalu, hubungan Gus Dur dan Megawati sempat memanas. Ini semua bermula dari safari politik yang dilakukan ayah Yenny Wahid tersebut.

Kala itu, Gus Dur kerap membawa Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut masuk ke massa Nahdlatul Ulama dari Jawa Timur sampai Lampung. Ia meminta bantuan Mbak Tutut untuk menarik suara warga NU ke Golkar.

Sebaliknya, Megawati saat itu justru menyerukan arahan golput bagi pendukungnya.

Tentu saja upaya tersebut berhasil membakar jenggot Gus Dur. Ia bahkan mengecam ucapan Megawati.

Namun ternyata kecamannya tersebut justru membuat nama Gus Dur dicoreng dari jajaran tokoh prodemokrasi.

Selain itu, kedekatan Gus Dur dengan putri sulung Presiden Soeharto juga membuatnya membiarkan Megawati berjuang sendiri di pemilu.

Baca Juga: Momen Mahfud MD Emosi Dituduh Petugas Partai Gegara Nurut Megawati: Memangnya Kenapa?

Dari lawan jadi kawan

Ungkapan tak ada lawan dan kawan politik yang abadi nampaknya memang cocok untuk menggambarkan hubungan Megawati dan Gus Dur.

Pasalnya, meski sempat bersitegang di akhir tahun 90-an, hubungan keduanya kembali dekat, bahkan “mesra” saat memasuki era Reformasi.

Kala itu, karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum ada, Gus Dur justru mengajak warga NU memilih PDI-P yang dipimpin Mega.

Mega dan Gus Dur juga sempat mengikat janji akan saling mendukung saat menjadi calon presiden keempat. Alhasil, peluang Megawati jadi presiden pun melambung.Ia bisa menarik suara dari tokoh agama tanpa faktor ideologi nasionalis.

Kala keduanya naik sebagai bakal calon presiden, Gus Dur pun berhasil unggul atas Megawati dari hasil penilaian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sehingga menjadi presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI