Ramadan di Inggris, Puasa Bisa Berlangsung 19 Jam

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2014 | 16:06 WIB
Ramadan di Inggris, Puasa Bisa Berlangsung 19 Jam
Ilustrasi seorang muslim sedang beribadah. [Shutterstock/Ahmad Faizal Yahya]

Suara.com - Inggris merupakan salah satu negara di Eropa, yang jumlah penduduk muslimnya cukup banyak. Menurut data tahun 2011, jumlah penduduk muslim di Inggris mencapai 2,8 juta orang atau sekitar 4.4 persen dari total penduduk Inggris. Sebagian besar populasi Islam di Inggris adalah warga Pakistan (38 persen dari umat Islam di Inggris).

Meski mayoritas warganya bukan muslim, pemerintah Inggris sangat memperhatikan warganya yang beragama Islam dalam menjalankan ibadah puasa. Departemen Kesehatan Inggris mislanya, secara khusus merilis panduan bagi mereka yang akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan.

Menjelang Ramadan, biasanya para pemimpin politik di Inggris termasuk Perdana Menteri, biasanya akan menyampaikan pernyataan resmi mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa, baik untuk umat Islam di Inggris maupun negara lain, untuk membangkitkan kesadaran datangnya bulan suci Ramadan.

Banyak perusahaan dan organisasi Islam di Inggris yang mengubah jadwal operasinya menyesuaikan dengan jadwal  bulan Ramadan. Puasa di Inggris memang cukup menantang. Tahun ini,  misalnya, umat Islam harus berpuasa selama hampir 19 jam, karena pada pukul 02:48 sudah memasuki waktu imsak, sedangkan bedug Magrib baru akan datang setelah pukul 21.25. Memang tak sepanjang waktu berpuasa di Swedia yang mencapai 20 jam.

Ramadan yang bagi umat Islam dipercaya sebagai saat yang tepat untuk beramal, dan ini juga berlaku di Inggris. Selama Ramadan, banyak pemeluk Islam di Inggris yang menyediakan makanan bagi mereka yang tidak mampu. Tak sedikit juga yang mengorganisai kegiatan amal lainnya.

Namun belakangan banyak dilakukan kampanye untuk  meningkatkan kesadaran masyarakat bagaimana beramal yang tepat. Warga diminta untuk tidak menyumbangkan sedekahnya untuk amal palsu selama bulan Ramadhan. Mereka diminta menyalurkan sedekahnya melalui organisasi amal yang jujur.

Tradisi i'tikaf di masjid ataupun membaca Al Quran juga berlaku di Inggris. Selama Ramadan, masjid menjadi ramai baik oleh mereka yang akan menjalankan salat tarawih berjamaah atau mengkhatamkan Al-Qur'an. Itu sebabnya kemacetan sering terjadi di sekitar masjid, khususnya pada waktu berbuka atau usai salat tarawih.  Kompetisi membaca Al Qur'an untuk anak-anak dan orang dewasa kini banyak digelar di Inggris. (ibtimes.com/timeandate.com)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI