Ini alasan yang mendorongnya untuk menggunakan sisa waktunya untuk melakukan advokasi, agar orang-orang bisa melakukan hal yang sama.
"Saya percaya pilihan ini etis, dan yang membuatnya etis karena ini adalah pilihan. Pasien dapat mengubah pikiran mereka sampai ke menit-menit terakhir. Aku merasa sangat dilindungi di Oregon," ujarnya.
Sampai saat ini ia belum goyah, walaupun ia masih ingin merayakan ulang tahun suaminya pada 30 Oktober mendatang. Aku, ujarnya, makin banyak berurusan dengan kejang dan sederet rasa sakit lainnya.
"Saya masih keluar dan berjalan-jalan dengan keluarga saya sehari-hari. Saya mencoba untuk tidak memegang anjing lagi Karena beberapa minggu lalu aku jatuh beberapa kali," paparnya.
Ia dirawat di rumah sakit, dua pekan lalu setelah dua kali mengalami kejang. Setelah itu ia tak mampu berbicara selama beberapa jam.
"Jadi menakutkan, sangat menakutkan. Saya sekarat, dan saya memilih jalan yang lebih mudah," ujarnya. Itu sebabnya dia yakin telah membuat keputusan yang tepat. Dan ketika 1 November itu tiba, Maynard akan menghadapi kematian di kamar tidurnya dengan didampingi suami, ibu, ayah tiri, dan sahabatnya. (people.com)