Secangkir Kopi, Musik Jazz dan Kawah Ijen

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 05 November 2014 | 08:50 WIB
Secangkir Kopi, Musik Jazz dan Kawah Ijen
Ilustrasi (shutterstock)

Sejumlah musisi era 1990an dijadwalkan ikut memeriahkan pagelaran konser "Jazz Ijen Banyuwangi" di pelataran Pos Paltuding, kawasan objek wisata Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan digelar Sabtu (8/11/2014).

Informasi dari panitia penyelenggara, Selasa (4/11/2014), menyebutkan sejumlah musisi yang hadir antara lain Fariz Rustam Munaf, Deddy Dhukun dan Imaniar bersama keluarga Noorsaid. Konser yang akan memadukan unsur jazz dengan musik etnik lokal itu, merupakan ajang pemanasan sebelum perhelatan besar "Banyuwangi Beach Jazz Festival" yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Desember 2014 di Pantai Boom.

"Jazz Ijen Banyuwangi ini ibaratnya pemanasan, 'road to Banyuwangi Beach Jazz Festival'. Dua agenda jazz ini juga menunjukkan dua budaya, yaitu budaya bahari dan budaya perkebunan. Tentu saja juga menunjukkan potensi wisata utama di Banyuwangi, yaitu pantai dan gunung," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas melalui surat elektronik kepada kantor berita Antara.

Ia menambahkan, konser jazz ini dikemas sebagai aksi bermusik untuk kemanusiaan. Konser ini gratis, namun wisatawan dan penonton yang hadir diwajibkan mendonasikan dana ke Palang Merah Indonesia (PMI) minimal Rp5.000 dalam bentuk karcis Bulan Dana PMI.

Abdullah Azwar Anas yakin penonton atau wisatawan yang hadir akan mendonasikan dana yang lebih besar dari jumlah minimal yang ditetapkan tersebut.

"Pengelolaan dananya langsung ke PMI. Dananya akan digunakan untuk pengobatan kesehatan bagi penduduk di sekitar kaki Gunung Ijen, mulai pemeriksaan mata, operasi ringan hingga masalah kesehatan lainnya. Tentu saja juga pemeriksaan kesehatan para warga yang menjadi penambang belerang dan pemandu wisata di Gunung Ijen," tambah Anas.  Menurutnya, tujuan kahir konsep menikmati musik sambil beramal ini adalah membangun solidaritas sosial.

Azwar berharap acara ini bisa semakin mempopulerkan Gunung Ijen sebagai daerah tujuan wisata unggulan di Banyuwangi, yang terkenal dengan kawah memancarkan api biru (blue fire) di malam hari dan salah satu dari dua kawah berapi biru yang ada di dunia, selain di Islandia.

"Acara dimulai siang hari sekitar pukul 13.00 WIB dan berakhir pada sore saat matahari tenggelam. Saat sore, wisatawan bisa sambil menikmati kopi atau cokelat khas Banyuwangi, selain berbelanja produk industri kreatif yang dijajakan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," tambah Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Yanuar Bramuda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI