10 Lokasi Wisata Favorit di Labuan Bajo Komodo

Madinah Suara.Com
Jum'at, 01 Juli 2016 | 08:01 WIB
10 Lokasi Wisata Favorit di Labuan Bajo Komodo
Gili Laba, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. [Rizka Chaerani]

 Goa Batu Cermin

Goa Batu Cermin terletak di Desa Batu Cermin, lebih kurang 3 km dari Kota Labuan Bajo. Sinar matahari  mampu masuk ke dalam gua melalui lubang dan kemudian memantul di dinding batu yang seolah-olah merefleksikan cahaya kecil ke area lain di dalam gua, terlihat sepert sebuah cermin. Di dalam gua sepanjang sekitar 200 meter (m) yang memiliki banyak lorong itu, dipenuhi dengan aneka stalagtit dan stalagmit yang masih terpelihara dengan baik. Selain itu juga ditemukan fosil hewan laut yang menempel di sejumlah bagian gua, seperti fosil terumbu karang, ikan, dan penyu. Gua ini diteliti lebih lanjut oleh Theodore Verhoven, seorang pastor Belanda yang juga seorang arkeolog, pada 1951. Menurut Verhoven, selama ribuan tahun, gua ini berada di dasar laut.

Cunca Wulang & Cunca Rami

Masih dari aktivitas outdoor lainnya, Cunca Wulang dan Cunca Rami terletak sekitar 2 jam dari kota Labuan Bajo. Kedua destinasi ini menawarkan pengalaman trekking menyusuri hutan dan tebing menuju air terjun. Ketinggian Cunca Rami sekitar 30 m dan Cunca wulang sekitar 15 m, dimana diperbolehkan untuk berenang apabila kondisi alam memungkinkan.

Danau Sano Nggoang

Danau Sanonggoang merupakan danau vulkanik terbesar di bagian timur Indonesia.  Luasnya mencapai 513 hektare (ha) dan kedalamannya diperkirakan 500 m. Puncak Golo Dewa adalah tempat terbaik untuk melihat pemandagan Danau Sano Nggoang dan sekitarnya. Daerah ini bisa dicapai 45 menit sampai 1 jam dari Kampung Nunang. Selain itu, hutan di sebelah timur danau merupakan tempat hidup 90-an jenis burung, dan empat diantaranya adalah endemik Flores. Di daerah ini sudah terdapat guest house dan homestay, sebagai tempat penginapan.

 Puncak Gunung Mbeliling

Puncak Gunung Mbeliling merupakan salah satu puncak tertinggi di Labuan Bajo, dengan ketinggian 1.250 meter dari permukaan laut (mdpl).  Puncaknya merupakan area terbaik untuk melakukan aktivitas berkemah, sedangkan tutupan hutan sepanjang jalur trekking masih baik dan merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis burung, dimana dua diantaranya adalah endemik Flores  (Gagak Flores dan Serindit). Selain itu, terdapat beberapa tanaman herbal yang biasa digunakan oleh masyarakat dan ada pula titik pemujaan tempat mengharapkan datangnya hujan pada masa dahulu.  

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI