Peserta "FamTrip" Singapura dan Malaysia Antusias Jelajahi Rinca

Madinah Suara.Com
Rabu, 21 September 2016 | 16:02 WIB
Peserta "FamTrip" Singapura dan Malaysia Antusias Jelajahi Rinca
Destinasi wisata Labuan Bajo, Flores, NTT, Indonesia. (Shutterstock)

“Komodo tidak setiap hari mau muncul. Ketika masa bertelur, komodo akan diam menjaga telurnya hingga tiga bulan lamanya. Kemudian dia akan pergi dan kembali, ketika telurnya akan menetas. Dia akan melihat anaknya menetas. Anehnya, tidak untuk dilindungi agar tumbuh besar, tapi akan dimangsa sendiri. Anak-anaknya itu akan berusaha menyelamatkan diri dengan berusaha kabur naik ke atas pohon, sebelum dimangsa,” ujar Agus.

Keberadaan komodo dicatat, diabadikan, diambil gambar dan ilustrasi videonya oleh para peserta famtrip. Mereka mengantungi cerita dan gambar yang siap diunggah ke dalam blog, website, dan media sosialnya.

"Pekan lalu, media dan industri wisata Thailand, kami ajak famtrip di Labuan Bajo. Kali ini giliran Singapura dan Malaysia, dua pasar utama wisata Indonesia," sebut Asdep Pengembangan Pemasaran ASEAN Kemenpar, Rizki Handayani, yang mendampingi I Gde Pitana, yang fokus menggarap pasar mancanegara.

Peserta famtrip terlihat menikmati acara tersebut. Tak henti-hentinya mereka mengabadikan gambar, termasuk memotret dirinya sendiri (selfie).

“Sangat indah. Menakjubkan,” kata Mohammed Hazli, peserta dari utusan media Malaysia.

Setelah dari Pantai Rinca, rombongan diboyong ke Pulau Kanawa. Untuk menuju pulau itu, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan speedboat.

Laut di sekitar Pulau Kanawa merupakan kawasan yang indah dan menjadi kawasan snorkling atau diving favorit.

"Labuan Bajo terpilih menjadi snorkel site terbaik kedua dunia, versi CNN Internasional. Nomor satu adalah Raja Ampat, Papua dan ketiga, Kepulauan Galapagos di Atlantik, dekat Amerika Latin," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI