Ribuan Warga Vietnam Banjiri Pameran Wisata Indonesia

Madinah Suara.Com
Selasa, 27 September 2016 | 16:03 WIB
Ribuan Warga Vietnam Banjiri Pameran Wisata Indonesia
LogoWonderful Indonesia.

Suara.com - Janji kementerian yang dipimpin Menpar Arief Yahya untuk menggebrak Vietnam bukan omong kosong. Promosi wisata yang dilakukan di Sc Vivo City Mall, Ho Chi Minh City, terbilang sukses.

Pada hari pertama pembukaan, ribuan orang langsung menyerbu Festival Wonderful Indonesia  yang berlangsung pada 24-25 September 2016. Lantai I mal seluas 26.000 meter persegi (m2) itu pun penuh sesak. Warga Saigon yang libur kerja membanjiri pusat perbelanjaan kelas menengah atas itu.

Mereka menyatakan kekagumannya pada tari-tarian daerah, lagu-lagu klasik, musik Sasando Rote, kendang Sunda, hingga pertunjukan batik karnival setinggi 3 meter lebih. Penonton yang umumnya berasal dari kalangan keluarga itu mengaku senang menyaksikan pameran seni budaya dan permainan anak-anak.

Kontes batik dan wayang golek pun diserbu anak-anak dan remaja. Sejak pukul 09.00 waktu setempat, mereka antre untuk belajar membatik dan mengecat wayang golek, yang diboyong khusus dari Bandung, Jawa Barat.

Antusias terus mengalir hingga jam tutup mal, yaitu 21.30. Mereka masih tetap antre.

Permainan ular tangga, yang disiapkan panitia pun diminati anak-anak. Bagi yang menang mendapatkan voucher foto selfie bersama keluarga. Pada pameran hari pertama, panitia mencetak lebih dari 500 foto.

Pengunjung pun bisa menjelajahi wisata Indonesia dengan sensasi teknologi 9D. Warga yang penasaran, rela antre sejak stan dibuka. Selama satu hari, lebih dari 1.000 orang memanfaatkan permainan ini.

Sementara itu, pimpinan Enof Pro Dancer Jakarta, Enof, yang memboyong 5 penari mengaku puas dengan membanjirnya penonton. Tarian Wonderful Indonesia, yang dikolaborasi dengan berbagai tarian daerah sukses menyedot perhatian. Mereka membawakan Tari Remo, Kecak, Dinding Badinding, Topeng dan Sajojo.

Kontes batik karnival pun demikian. Dua peraga dengan kostum karnivalnya sukses menarik perhatian pengunjung mal. Dua orang yang mengenakan kostum dengan motif kupu-kupu dan burung cenderawasih berjalan berkeliling mal.

Pengunjung tak henti-hentinya ber-selfie bersama keluarganya. Tak ketinggalan, cafe yang didesain ala Indonesia. Pengunjung antre kopi sejak pagi hinggal mal ditutup.

"Saya benar-benar kewalahan," kata peracik kopi dari komunitas pecinta kopi, Enhaii Barista Associate, Bandung, Petrus Matheos.

Kontes mewarnai wayang golek pun diminati anak-anak. Mereka mewarnai berjam-jam, didampingi para orang tua.

"Saya menyiapkan 200-an wayang, habis tidak sampai sehari. Wayang yang selesai diwarnai boleh dibawa pulang untuk oleh-oleh," kata Dr Barnas Sabungan MMPd, perajin wayang dari Graha Wayang Golek Big Giriharja Baleendah, Bandung.

Stan membatik pun tak kalah heboh. Batik Gonggong khas Batam yang dibawa perajin batik, Amri juga diminati anak-anak. "Punggung saya rasanya ngilu, karena dari pagi hingga malam tidak berhenti ngajari membatik," katanya, yang menghabiskan 200-an kanvas batik dalam sehari.

Indonesia Dinilai Aman untuk Berlibur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI