Menpar Buka "Festival Pesona Palu Nomoni 2016"

Madinah Suara.Com
Minggu, 25 September 2016 | 17:03 WIB
Menpar Buka "Festival Pesona Palu Nomoni 2016"
Kemenpar buka Festival Pesona Palu Nomoni 2016. [Dok. Kemenpar]

Suara.com - Pembukaan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang berlangsung 24-26 September 2016 berlangsung meriah. Menteri Pariwisata, Arief Yahya hadir dan membuka festival, yang rencananya akan menampilkan sepuluh ritual Balia khas Tanah Kaili itu.

“Kami sangat bangga dan senang, karena even ini dihadiri Pak Menteri Arief Yahya. Value acara ini semakin tinggi dan diliput media. Melalui kegiatan ini, keindahan Palu akan semakin dikenal ,” ujar Wali Kota Palu, Hidayat, Palu, Sabtu (24/9/2016) malam.

Kedatangan orang nomor satu di Kementerian Pariwisata itu disambut meriah. Arief mengenakan topi khas Palu. Ia didampingi Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Wali Kota Palu, dan Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo. Pembukaan acara dilakukan di Penggaraman Pantai Talise.

Sejak awal kedatangannya, menpar disambut langsung oleh Sigit, atau yang biasa dipanggil Pasha Ungu.

Hidayat mengatakan, menpar disambut dengan sejumlah kekayaan adat nasional. ”Ada sepuluh ritual adat Balia yang menyambut menpar. Ritual ini merupakan kekayaan budaya nasional di Tanah Kaili.”

Salah satu Panitia FPPN, Sudaryano Lamangkona, menjelaskan, acara yang menyambut menteri dan para wisatawan adalah Ritual Pompoura (Tala Bala’a) dari Kelurahan Balaroa dan Enje Da’a dari Kelurahan Donggala Kodi, yang akan digelar di depan rumah makan Taman Ria, Teluk Palu.

Kemudian ada ritual Tampilangi Ulujadi dari Kelurahan Kabonena dan Pompoura Vunja dari Kelurahan Petobo, yang dilaksanakan di Taman Datokarama.

Ritual Manuru Viata dari Kelurahan Tipo dan Jinja dari Kelurahan Lasoani, dilaksanakan di ujung Jembatan 4 Ponulele. Balia Topoledo dari Kelurahan Taipa dan Vunja Ntana dari Kelurahan Tanamodindi dilaksanakan di Tugu Gerhana Matahari Teluk Palu.

“Ini sekaligus sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan, yang tahun ini menargetkan 500 ribu wisatawan Nusantara (wisnus) dan 25 ribu wisatawan mancanegara (wisman). Ini perintah langsung wali kota,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan ini sudah bertahun-tahun diselenggarakan di Palu, namun kali ini sedikit berbeda.

“Tahun lalu namanya masih Festival Teluk Palu. Lalu mengapa sekarang ada nama 'Nomoni'. Itu artinya 'berbunyi'. Jadi kalau diartikan, 'gemakan sedikit Palu maka akan berbunyi', melalui kedatangan menpar,” katanya.

Pihaknya memberikan apresiasi atas dukungan Kemenpar dan kehadiran menteri.

“Penyelenggaraan festival ini merupakan sarana untuk melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat, serta meningkatkan kunjungan wisatawan dan menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” katanya. 

FPPN 2016 menampilkan atraksi menarik, antara lain seni budaya. Kegiatan diselenggarakan di sepanjang 7,2 kilometer (km), yang mana terdapat 520 titik pasang obor. Kemudian ada suling dengan gendang yang akan berbunyi dan obor yang menyala serentak saat pembukaan festival.

“Kegiatan kedua mengangkat ritual adat. Selain itu ada panggung budaya di sepanjang 7,2 km tersebut. Keunikannya adalah adanya dokar, yang mengangkut wisatawan selama festival,” tambahnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI