Seratus "Yachters" Singapura Meriahkan "Festival Bahari Kepri"

Madinah Suara.Com
Kamis, 06 Oktober 2016 | 17:01 WIB
Seratus "Yachters" Singapura Meriahkan "Festival Bahari Kepri"
Kapal Yacht. [shutterstock]

Untuk urusan keindahan, Kepri dinilai sudah punya modal dasar yang sangat mumpuni. Ada 2.408 pulau besar dan kecil yang bisa disinggahi yachters Singapura di Kepri. Belum lagi panorama alam bawah laut yang mempesona, mulai dari Anambas, Abang, Petong, Hantu hingga Pulau Labun.

Lokasi diving dan snorkelin-nya pun banyak. Turis tinggal memilih kawasan yang diinginkannya.

Di Kepri, para yachters dijamin leluasa mengeksplorasi makhluk laut berwarna-warni dan terumbu karang langka. “Itu semua kami sampaikan kepada SPBA. Ternyata mereka tertarik,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti mengaku senang dengan respons SPBA. Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Indonesia, menurutnya, sudah melakukan promosi terkait kemudahan aturan masuk yacht asing ke perairan Indonesia.

Urusan visa, tak lagi rumit, karena ada social culture visa yang bisa dipergunakan para yachter, yang masa berlakunya selama 60 hari dan bisa diperpanjang 4 x 30 hari. Dengan begitu, para yachter bisa berpetualang selama enam bulan di Indonesia.

Izin masuk yacht-pun tak lagi sulit, sebab clearance and approval for Indonesian territory (CAIT), bisa diurus dalam 3 jam. Para pemohon tinggal ketik https://yachters-indonesia.id dan mengisi form yang tersedia.

Sekarang malah sudah ada Peraturan Presiden 105/2015 yang memayungi pengurusan dokumen custom, immigration, quarantine, port (CIQP) di 18 pelabuhan. Yacht dijamin bisa tetap tinggal di Indonesia selama tiga tahun.

Ke-18 pelabuhan yang dimaksud adalah Sabang (Aceh), Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Nongsa Point Marina (Batam), Banda Bintan Telani (Bintan), Tanjung Pandan (Belitung), Sunda Kelapa dan Ancol (Jakarta), Tanjung Beno (Bali), Tenau (Kupang), dan Kumai (Kotawaringin Barat).

Selain itu, Tarakan, Nunukan (Bulungan), Bitung, Ambon, Saumlaki (Maluku Barat), Tual (Maluku Tenggara), Sorong, dan Biak.

“Dua dari 18 pintu keluar masuk kapal dan perahu pesiar itu ada di Kepri, yakni Batam dan Bintan. Kepri juga punya zero equtor di Lingga, yang jadi incaran para yachter dan playground yang eksotik di Natuna dan Anambas. Kalau di Australia para yachter dihantui ancaman badai dan arus laut yang kencang, maka Kepri hanya punya ribuan pulau eksotis, terumbu karang, dan hutan mangrove. Silakan datang dan buktikan sendiri di Festival Bahari Kepri dan Sail Karimata 2016,” undang Guntur.                         

 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI