Misteri Pohon Tembaga yang Tumbuh di Makam Tembaga

Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 08 September 2017 | 05:18 WIB
Misteri Pohon Tembaga yang Tumbuh di Makam Tembaga
Ilustrasi pohon. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Daerah itu semula berupa rawa yang cukup luas dan hutan yang terdiri atas berbagai jenis pohon.

"Setelah disurvei, dari sekian banyak pepohonan yang tumbuh ditemukanlah pohon tembaga sehingga pohon-pohon lainnya ditebang, sedangkan rawa-rawanya dikeringkan dengan cara mengalirkan airnya ke Sungai Serayu. Selanjutnya (pada 1571, red.) daerah itu dibangun dan sampai sekarang dikenal dengan nama Banyumas," jelas dia yang merupakan pensiunan guru Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Patikraja, Banyumas.

Lebih lanjut mengenai pohon tembaga, dia mengatakan tim dari Yogyakarta pernah meneliti pohon tersebut.

Dari hasil penelitian, pohon tembaga itu diketahui tidak memiliki bunga dan tunas sehingga sulit untuk dibudidayakan secara alami.

Bahkan, tim peneliti juga mencoba mengembangbiakkan pohon tembaga itu melalui kultur jaringan namun gagal dan bagian-bagian lain dari pohon juga tidak memiliki manfaat bagi manusia.

Selain itu, sel kulit dari pohon tembaga itu tidak ada kesamaan dengan pohon lainnya sehingga untuk sementara disimpulkan sebagai satu-satunya pohon tembaga di Indonesia.

Dia mengaku senang ketika mengetahui jika upaya kultur jaringan itu gagal sehingga pohon tembaga hanya ada satu batang, yakni yang tumbuh di Banyumas dan tidak ada di tempat lain.

Oleh karena itu, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Banyumas (saat itu) segera memasang papan peringatan bahwa pohon tersebut merupakan tanaman langka dan bersejarah yang dilindungi.

"Namun sekarang papan tersebut sudah tidak ada," kata Sugito.

Baca Juga: Ini Alasan Menpar Kembangkan Wisata Ziarah

Menurut dia, daun pohon tembaga akan meranggas ketika musim kemarau seperti saat sekarang dan merimbun ketika musim hujan.

Salah satu keunikan pohon tembaga tersebut adalah ukurannya yang tidak berubah.

"Dari dulu sampai sekarang ya seperti itu karena semasa kecil, saya sering mencari jangkrik di situ," ujarnya.

Bahkan, pohon tembaga itu belum pernah tumbang meskipun pohon nagasari yang berhimpitan dengan pohon tembaga sempat beberapa kali tumbang dan selanjutnya tumbuh lagi.

Dia mengaku sepakat dengan pemikiran Suprapto untuk menjadikan pohon tembaga sebagai salah satu destinasi wisata yang dirangkaikan dengan wisata Kota Lama Banyumas.

Kendati demikian, ada beberapa bagian yang perlu dibenahi, salah satunya jembatan kecil menuju lokasi pohon tembaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI