Ada pula Bayao Nibalu berwarna kuning seperti dadar gulung tapi berisikan durian. Di Makassar, kata Arie, terdapat Duren Palopo yang rasanya tak kalah legit dengan durian Medan.
"Bayau ini dulunya adalah makanan para raja atau bangsawan. Mungkin karena bahan pembuatannya yang mahal karena butuh kuning telur, gula pasir dan durian sehingga hanya kalangan mereka yang bisa menikmati," terang Arie merinci.

Menu lain yang menjadi primadona di Mama Toko Kue adalah Sanggara. Dalam bahasa bugis, sanggara bermakna pisang. Ya, Sanggara Belanda memang populer di zaman penjajahan Belanda yang menjelaskan camilan berupa pisang goreng dengan isian kacang yang dibumbui dengan gula, mentega dan keju. Sementara versi gurihnya ada Sanggara Pepe yang merupakan pisang bakar disantap dengan sambal.
BACA JUGA: Ingin Turunkan Kadar Kolesterol, Batasi Konsumsi Kelapa
Nah, menu lain yang harus Anda jajal adalah Es Pisang Ijo. Sudah bertandang ke Makassar belum sah jika tidak menjajal es satu ini.
Di Mama Toko Kue ini, Es Pisang Ijo benar-benar menggunakan pisang dengan kualitas terbaik. Itu sebabnya rasanya manis dan daging buahnya lembut.

Arie mengatakan bahwa Mama Toko Kue menggunakan daun pandan dan suji asli untuk menghasilkan warna hijau yang cantik.
BACA JUGA: Tips Mencatok Rambut Agar Awet dan Kece
"Kalau pakai pewarna makanan kan hijaunya lebih pekat, nah disini alami pakai daun pandan. Jadi wanginya khas juga," tuturnya.
Harga yang dibanderol untuk menu kudapan favorit para raja ini mulai Rp 5-30 ribu. Nah jika Anda sedang berada atau singgah di Makassar jangan lewatkan mencicipi camilan khas di Mama Toko Kue ini, ya!