"Bisa dibilang ini inovasi henna art. Lebih awet. Warnanya pun lebih ngejreng," ujar ibu dua anak ini.
Lia berharap, produk BeCulture bisa membahagiakan orang-orang yang memakainya. Melalui workshop, dia juga ingin mengajak perempuan, terlebih para ibu muda yang tidak bekerja di luar rumah, untuk tetap berkarya dan mengembangkan diri.
Lia sendiri menyenangi doodle sejak kecil. Namun, henna art yang kemudian dia modifikasi menjadi henna doodle itu diakui dipelajari secara otodidak. Dia pun tak menyangka jika hal tersebut kemudian menjadi ladangnya berkarya seperti sekarang.
Dalam kegiatan ini, banyak anggota merupakan kalangan ibu-ibu muda dan ibu rumah tangga.
"Kita buktikan, jadi emak-emak punya anak juga tetap bisa berkarya. We have to motivate our self, untuk tetap kreatif dan inovatif," katanya.