Manis hingga Gurih, Mencicipi Nikmatnya 4 Takjil Khas Banyuwangi

Rabu, 29 Mei 2019 | 15:51 WIB
Manis hingga Gurih, Mencicipi Nikmatnya 4 Takjil Khas Banyuwangi
(Instagram Kuenya Misykah)

Petulo, jajanan tradisional dengan siraman kuah ini memiliki bahan dan cita rasa yang serupa dengan Putu Mayang.

Kala bulan Ramadhan, Petulo merupakan salah satu jajanan takjil yang jadi primadona di Banyuwangi.

Petulo yang terbuat dari tepung beras, diuleni hingga kalis, lantas dicampurkan beragam pewarna makanan, macam warna hijau, pink dan putih.

Petulo (Instagram Kuenya Misykah)
Petulo (Instagram Kuenya Misykah)

Saat telah siap, adonan tepung Petulo kemudian dicetak melalui alat khusus.

Cetakan tersebut membuat Petulo tampak seperti cikal kerupuk yang masih basah, atau kelindan spaghetti aneka warna.

Setelah berbentuk mie, adonan tersebut dikukus selama 15 menit.

Petulo (Instagram Kenangskitchen)
Petulo (Instagram Kenangskitchen)

Petulo kemudian disajikan sembari disiram kuah atau yang oleh masyarakat setempat disebut juruh, terbuat dari santan dan gula merah.

Kopai osing

Kopi khas suku Osing di Desa Kemiren, Banyuwangi ini dikenal sebagai kopai osing.

Baca Juga: Sepotong Ice Candy nan Abadi, Es Legendaris Kadoya Shokudo di Jepang

Kopi ini diolah menggunakan wajan tanah liat dengan pengapian kayu bakar.

Untuk menjaga cita rasanya nan khas, biji kopai osing diperlakukan istimewa.

Setelah dipetik, kopi tidak dicuci, namun lantas disangrai selama 15 menit agar kematangannya merata.

Saat diseduh menggunakan gelas, kopi ini harus diaduk menggunakan sendok kayu agar cita rasanya tetap terjaga.

Tak heran, kopai osing dengan rasanya yang pahit dan asam begitu terasa di lidah.

Kopai Osing (Instagram Oscar AW)
Kopai Osing (Instagram Oscar AW)

Konon, rasa kopai osing nan unik, sangat dipengaruhi kondisi geografis alamnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI