Suara.com - Isu mengenai pemanasan global telah sering kita dengar selama beberapa tahun terakhir ini.
Salah satu akibat dari pemanasan global tersebut adalah naiknya permukaan air laut yang dapat menyebabkan pulau-pulau atau daerah yang terletak di pesisir tenggelam.
Dari sekian banyak area yang akan terpengaruh, sebuah kota bernama Fairbourne yang terletak di Inggris disebut-sebut akan terancam hilang.
Terletak di daerah pesisir, Fairbourne merupakan kota kecil yang dihuni oleh sekitar 1.000 orang pensiunan dan orang berusia lanjut.
Sayang, karena letaknya yang tak begitu tinggi, dataran Fairbourne kerap mengalami banjir dari tahun ke tahunnya akibat air laut naik.

Dirangkum dari laporan CNN, kenaikan air laut merupakan isu yang sangat nyata bagi penduduk Fairbourne.
Sejak tahun 1990-an, ketinggian air laut di Fairbourne telah mengalami kenaikan paling tidak 5 mm per tahunnya. Hal ini disebabkan oleh melelehnya es dan gletser serta kenaikan suhu.
Parahnya lagi, kecepatan naiknya permukaan air laut juga diprediksi akan bertambah cepat.
Namun, bukannya melindungi Fairbourne dengan membangun tembok laut di sekitar pesisir, dewan pengawas Fairbourne malah menyusun rencana untuk melenyapkan kota ini.
Baca Juga: UNESCO: Akibat Pemanasan Global, Situs Warisan Dunia Terancam Punah
Perlu diketahui, Fairbourne akan membutuhkan tembok laut setinggi 4-6 meter dengan biaya mencapai lebih dari 115-120 juta poundsterling atau sekitar Rp 2 triliun.
Dengan biaya yang tidak bisa dibilang murah tersebut, tingkat efektivitas tembok ini dalam menghalangi air laut rupanya juga belum dapat dipastikan.

Maka dari itu, dewan pengawas pun sepakat bahwa akan lebih baik jika mereka merelokasi penduduk dan membiarkan daerah itu tenggelam.
Relokasi ini direncanakan akan berlangsung tahun 2045 nanti, meski ada kemungkinan dapat dilakukan sebelumnya jika iklim bertambah buruk.
Tak cuma relokasi, dewan pengawas juga akan menghilangkan semua jejak kehidupan yang ada di kota Fairbourne.
"Kami perlu melenyapkan semua jejak kehidupan agar laut dapat masuk ke sini dan tidak terpolusi segala sesuatu yang dibuat manusia," jelas anggota dewan pengawas Fairbourne. "Rumah-rumah, infrastuktur, dan yang lain."