Suara.com - 6 Gerai Giant Tutup, Survei : 68 Persen Masyarakat Kini Online Shopper.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri turut berkomentar soal tutupnya 6 gerai Giant.
Seperti diketahui perusahaan retail Giant, anak usaha PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akan menutup beberapa gerainya.
Kabar yang bisa dipastikan adalah 6 gerai Giant bakal tutup pada 28 Juli 2019. 6 gerai tersebut antara lain Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang Prapatan, Giant Ekspres Pondok Timur, Giant Ekstra Wisma Asri, Giant Ekstra Jatimakmur, dan Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur.
Hanif menuturkan, penutupan gerai retail secara umum disebabkan perkembalangan teknologi yang membuat adanya peralihan dari belanja manual ke online.
![Warga berbelanja di gerai Giant Ekspres Mampang Prapatan, Minggu (23/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/06/23/91917-toko-giant-ditutup.jpg)
"Yang ini belum, karena saya baru datang sehingga harus dicek dahulu," ujar Hanif di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin (24/6/2019).
Imbasnya, pengurangan karyawan di perusahaan-perusahaan retail atau PHK rentan terjadi.
"Kalau secara umum perkembangan teknologi secara masif pasti akan berdampak terhadap pengurangan pekerja di sejumlah sektor," tambahnya.
Tapi di lain sisi, Hanif memastikan perkembangan teknologi akan menciptakan kesempatan kerja yang baru.
Baca Juga: Belanja Online, Warganet Kaget Dapat Celana Model Ini
Perlu dismiak fenomena menarik kembali tersaji, bagaimana perusahaan retail kini kerap berguguran. Sebut saja beberapa tahun belakangan nama-nama seperti Ramayana, Debenhams, Matahari Departemen Store dan Lotus juga memutuskan untuk menutup beberapa gerainya di Jakarta.
Sri Mulyani bahkan kala itu menyebut juga perkembangan teknologi dan pengaruh belanja online yang kian tak terbendung.
“Bisa saja ingin beralih ke online (mereka yang tutup ini). Karena kita ini kan sudah masuk era digital, bisa saja demikian pertimbangannya,” ujarnya.
Dalam sebuah survei prediksi McKinsey, penetrasi belanja online masyarakat Indonesia kian meningkat menjadi 83% dari total pengguna internet, atau meningkat sekitar 9% dibanding penetrasi belanja online sedari 2017-2018.
ShopBack, platform gaya hidup yang mengkurasi e-commerce melihat industri e-commerce di Indonesia pada 2019 akan semakin terarah dan semakin berkembang.
“Tahun 2019 industri perdagangan digital di Indonesia akan lebih berwarna dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini pelaku ecommerce semakin gencar menghadirkan inovasi untuk menggaet konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama,” ungkap Indra Yonathan, Country Head of ShopBack Indonesia, melalui siaran pers yang diterima Suara.com beberapa waktu lalu.