Berlibur ke Lombok, Menyantap 4 Kuliner Legendaris Khas Pulau Seribu Masjid

Rabu, 26 Juni 2019 | 09:19 WIB
Berlibur ke Lombok, Menyantap 4 Kuliner Legendaris Khas Pulau Seribu Masjid
(Instagram We Love Food)

Melihat penampakannya, sekilas mudah kita mengira ayam rarang serupa dengan ayam taliwang. Namun yang membedakan keduanya, ayam rarang disajikan dengan kuah yang lebih banyak.

Selain itu, salah satu bumbu yang membuat ayam rarang memiliki cita rasa yang khas yakni sebiye gero atau cabai kering yang juga berfungsi sebagai pengawet alami.

Selain sebiye gero, ayam rarang juga diolah dengan kelindan terasi, cabai merah, cabai rawit dan bermacam rempah lainnya.

(Instagram Weelovefood)
(Instagram Weelovefood)

Di Lombok, kita dapat menikmati kuliner khas ini di salah satu penghasil ayam rarang legendaris yang telah beroperasi setengah abad, Rumah Makan Rarang.

Harganya pun terjangkau lho, seporsi ayam rarang hanya dibanderol sebesar Rp 35 ribu.

Selain ayam rarang, deretan kuliner khas Lombok berikut juga menjadi teman santap yang wajib dicoba saat bertandang ke Pulau Seribu Masjid.

Ayam Taliwang Irama 

(Instagram Rannie Kitchen)
(Instagram Rannie Kitchen)

Mendengar kata kunci 'kuliner khas Lombok' tentu sulit mengindahkan pikiran dari maskot kuliner Pulau Seribu Masjid ini. Tentu saja, tak lain dan tak bukan, ayam taliwang nan melegenda.

Orisinalitas rasa dan bumbunya yang tajam membuat siapa pun yang pernah mencicipi ayam taliwang mudah merasakan sensasi ketagihan.

Baca Juga: Cita Rasa Magis, Mendedah 4 Kuliner Legendaris di Surabaya

Di Lombok, kita dapat menyambangi warung penjaja ayam taliwang yang terkenal dengan cita rasanya nan membuai di kedai Ayam Taliwang Irama yang terletak Jalan Ade Irma Suryani no 10 Karang Taliwang, Cakranegara, Mataram.

Seporsi ayam taliwang dibanderol dengan harga berkisar Rp 45 ribu.

Sate bulayak

Berbahan dasar daging ayam, jeroan dan daging sapi, sate bulayak, kuliner khas Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki tampilan yang begitu khas. Disajikan bersama bulayak, lontong yang dililit bersama daun aren atau enau.

Memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang lontong pada umumnya, bulayak dililit daun secara spiral. Teksturnya yang begitu lembut dan gurih, sedap disantap bersama sate yang dibaluri bumbu kacang khusus.

Bumbu kacangnya nan khas diolah dari kacang tanah yang telah disangrai, lantas direbus bersama santan serta aneka bumbu macam ketumbar, bawang, jintan hingga cabai dengan cita rasa pedasnya nan menggigit.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI