Glenn Pardede, Gaet Petani Muda Demi Ketahanan Pangan Indonesia

Senin, 08 Juli 2019 | 10:16 WIB
Glenn Pardede, Gaet Petani Muda Demi Ketahanan Pangan Indonesia
Glenn Pardede. (Linkedin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Glenn Pardede bisa jadi merupakan salah satu orang Indonesia yang giat terjun dan berkecimpung di bidang hortikultura. Kini ia menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) sekaligus Managing Director di East West Seed Indonesia yang bergerak di bidang pembibitan.

Lelaki lulusan Teknik Sipil Universitas Indonesia tersebut sangat gencar mengampanyekan pentingnya penggunaan bibit unggul berkualitas di sektor pertanian di seluruh Indonesia.

Glenn Pardede dalam acara bertajuk 'Food & Nutrition and its Contribution to increase society welfare and health' di Balai Sidang UI. (Suara.com/Risna Halidi)
Glenn Pardede dalam acara bertajuk 'Food & Nutrition and its Contribution to increase society welfare and health' di Balai Sidang UI. (Suara.com/Risna Halidi)

Menurut Glenn, terbatasnya pengetahuan mengenai benih unggul serta akses merupakan dua kendala mengapa hasil tani di Indonesia tidak baik secara merata.

Untuk itu, Glenn bersama perusahaannya East West Seed Indonesia atau Ewindo, menggaet petani muda dalam wadah komunitas bernama Petani Muda Panah Merah.

Ia merasa petani muda akan lebih familiar dengan teknologi dan tahu pentingnya bercocok tanam menggunakan benih unggul berkualitas.

Glenn Pardede dalam acara bertajuk 'Food & Nutrition and its Contribution to increase society welfare and health' di Balai Sidang UI. (Suara.com/Risna Halidi)
Glenn Pardede dalam acara bertajuk 'Food & Nutrition and its Contribution to increase society welfare and health' di Balai Sidang UI. (Suara.com/Risna Halidi)

"Apalagi penggunaan benih bermutu masih sekitar 50 persen," kata Gleen dalam acara bertajuk 'Food & Nutrition and its Contribution to increase society welfare and health' di Balai Sidang UI, beberapa waktu lalu.

Terlebih, tingkat konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih 43 kilogram per kapita, jauh dari standar organisasi pangan dunia FAO, yaitu 70 kilogram per orang per kapita.

Padahal ia percaya peranan komiditi pertanian sebagai sumber makanan terhadapap masalah kemiskinan jauh lebih besar, yaitu mencapai 73,54 persen dibanding komiditi non makanan.

"Kami optimis inovasi di sektor pangan, khususnya nutrisi dan kesehatan, jika didorong dan difasilitasi secara terstruktur akan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan secara signifikan."

Baca Juga: Galak-galak saat Sidang Pilpres 2019, Ini Profil Unik 9 Hakim MK

Glenn berharap pada 2019 ini, jumlah petani muda yang tergabung dalam Petani Muda Panah Merah bisa mencapai 500 petani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI