
3. Butuh keahlian khusus untuk membangunnya
Untuk memastikan batu-batu di Stonehenge dapat berdiri tegak selama ribuan tahun lamanya, butuh keahlian dan teknik khusus yang berhubungan dengan pertukangan.
Stonehenge dibangun dengan cara menggali lubang untuk batu-batu tersebut, meletakkan tiang dan rangka kayu untuk menyangganya, sebelum menarik batu-batu tersebut agar dapat berdiri tegap.
4. DNA dapat digunakan untuk mencari siapa pembuat Stonehenge
Sejak dulu, pertanyaan mengenai siapa yang membangun Stonehenge belum dapat dipecahkan.
Namun, baru-baru ini, sekelompok ilmuwan menggunakan analisis DNA untuk menemukan siapa sebenarnya yang membangun Stonehenge.
Menurut analisis, Stonehenge dibangun oleh para petani dari pesisir Aegean yang bermigrasi ke Inggris pada tahun 4.000 SM.

5. Berhubungan erat dengan astronomi
Salah satu fakta terkenal Stonehenge adalah lokasi batuan yang ada akan tampak sejajar dengan matahari saat solstis musim panas dan musim dingin.
Baca Juga: Sambut Solstis Bulan Juni, Ribuan Orang Penuhi Stonehenge
Hal ini pertama ditemukan oleh arkeolog Inggris William Stukeley pada tahun 1720.
Sejak saat itu, Stonehenge pun ikut menarik minat banyak astronom yang memperkirakan bahwa Stonehenge digunakan untuk memprediksi waktu terjadinya gerhana.