4 Fakta Menarik Karmin, Pewarna Makanan yang Terbuat dari Serangga

Senin, 14 September 2020 | 13:07 WIB
4 Fakta Menarik Karmin, Pewarna Makanan yang Terbuat dari Serangga
Ilustrasi bubuk pewarna makanan (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2. Pewarna alami yang aman

Pewarna makanan karmin terbuat dari serangga (TikTok/ilmumakan)
Pewarna makanan karmin terbuat dari serangga (TikTok/ilmumakanan)

Sebagai bagian dari keluarga pewarna makanan, karmin sering digunakan untuk membuat makanan kemasan dan olahan agar terlihat lebih hidup dan menarik. 

Warna merah cerahnya dapat ditemukan di semua jenis produk makanan yang berjejer di rak supermarket, termasuk permen, es krim, susu, yogurt, makanan ringan anak-anak, dan lainnya.

Bahkan, tak jarang karmin juga ditemukan dalam produk perawatan tubuh seperti shampo dan lotion, serta makeup seperti eyeshadow.

3. Proses pembuatan karmin

Pewarna makanan karmin terbuat dari serangga (TikTok/ilmumakan)
Pewarna makanan karmin terbuat dari serangga (TikTok/ilmumakan)

Karmin dibuat dari serangga berjenis cochineal atau kutu daun yang menghabiskan hidupnya menempel pada kaktus pir berduri di Amerika Tengah dan Selatan.

Dipanen selama ratusan tahun atau lebih, serangga ini sekarang sebagian besar ada di perkebunan kaktus pir berduri di Peru dan Kepulauan Canary.

Inilah sebabnya, mengapa negara Peru adalah eksportir terbesar dari pewarna alami ini, dengan rata-rata 70 ton per tahun. Bayangkan, untuk membuat 1 pon karmin, dibutuhkan 70 ribu ekor serangga ini. Itu berarti banyak sekali!

Bantalan pir berduri dikumpulkan dan kemudian disimpan di gudang, tempat para pekerja mengumpulkan serangga tersebut.

Baca Juga: Bunda Mesti Tahu, Ini Penyebab Umum Gigi Karies Pada Anak

Untuk diketahui, cochineal betina menghabiskan hidupnya dengan menggali tanaman tersebut, jadi cukup sulit untuk mengekstraknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI