Serupa Namun Tak Sama, Batik Besurek, Sasirangan dan Jumputan

Selasa, 13 Oktober 2020 | 12:38 WIB
Serupa Namun Tak Sama, Batik Besurek, Sasirangan dan Jumputan
Museum Bank Indonesia. (Dok : Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memiliki banyak sekali ragam kain tradisional yang mempesona sebagai budaya turun-temurun yang terus menarik perhatian dunia. Selain mempesona, banyak dari ragam kain tradisional tersebut yang menjadi kebanggaan warga negara Indonesia.

Kain yang diproduksi dengan metode halang rintang adalah salah satu jenis kriya yang paling umum dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, tak jarang metode ini menjadi salah satu materi pembelajaran di sekolah.

Beberapa kain tradisional yang menggunakan metode dengan konsep halang rintang diantaranya ialah: Batik, Besurek, Sasirangan, dan Jumputan.

Meskipun sama-sama menggunakan konsep halang rintang, sebenarnya terdapat perbedaan dari masing-masing kain tradisional khas Indonesia tersebut.

Apa saja perbedaannya? Yuk, pelajari ciri khas pembuatan dari masing-masing kain tradisional supaya kamu bisa mengenal ragam kain tradisional Indonesia lebih jauh lagi dan menemukan inspirasi destinasi wisatamu untuk liburan setelah pandemi nanti di website #DiIndonesiaAja.

1.Kain Jumputan

Kain jumputan adalah salah satu ragam kain hias yang populer dan mudah dibuat. Sesuai dengan namanya, kain jumputan dapat dibuat dengan mengikat kain dan mencelupkannya ke dalam pewarna. Bagian kain yang tertutupi pengikat itulah yang akan memberikan motif dengan warna asli kain. Nah, jenis kain inilah yang biasanya menjadi materi belajar bagi siswa di sekolah.

Teknik jumputan berasal dari China dan diperkenalkan oleh saudagar India dan diadaptasi oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan sumber daya yang ada. Dulu, pewarna yang digunakan adalah pewarna alami, namun saat ini tidak sedikit juga jumputan yang kemudian dibuat dengan pewarna tekstil untuk menghasilkan kain dengan warna yang lebih cerah dan beragam.

Selain mudah dibuat, kain ini pun dapat diproses dengan cepat dan lebih murah. Meski demikian, kain ini sering dianggap sebagai kreasi kain batik. Padahal mereka sangat berbeda lho! Apa bedanya?

Baca Juga: Whisnutama Akan Rombak Anggaran Kemenpar untuk Lawan Corona

2.Batik

Proses Membatik. (Dok : canva.com).
Proses Membatik. (Dok : canva.com).

Batik adalah salah satu jenis kain tradisional yang telah diakui oleh dunia. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Batik sebenarnya berbeda dengan kain jumputan yang menggunakan teknik ikat untuk menghalangi pewarna kain.

Bila kain jumputan menggunakan teknik ikat, kriya kain tradisional yang dapat disebut sebagai batik hanyalah kain yang menggunakan malam atau lilin khusus sebagai perintang. Menurut paham beberapa pakar batik, pembuatan kain dengan penggunaan malam sebelum proses pewarnaan adalah sebuah syarat pembuatan sebuah kain batik.

Oleh karena itu, batik printing yang merupakan hasil tekstil dan tidak melewati proses pembatikan dengan lilin (malam) sebenarnya bukanlah ragam hias batik, namun hanya kain bermotif batik yang tidak dapat masuk ke dalam kategori kain tradisional Indonesia.

3.Kain Besurek

Berbeda dengan batik printing dan kain jumputan, Kain Besurek merupakan ragam hias batik yang berasal dari Bengkulu. Meski demikian, motif pada kain besurek menjadi sedikit berbeda dengan kain batik pada umumnya karena kain ini dipenuhi dengan motif atau tulisan kaligrafi Arab. Dengan warna-warna yang beragam, Kain Besurek pun merupakan kain tradisional yang menjadi icon bagi kota Bengkulu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI