Meski begitu, hal ini belum tentu berlaku bagi semua orang. Sebaliknya, belajarlah untuk membagi tugas secara adil dan sesuai kemampuan masing-masing.
5. Berharap punya cara yang sama untuk bersenang-senang
Menikah bukan berarti kamu harus melakukan segalanya dengan pasangan. Bisa jadi, kalian punya cara berbeda untuk melepas stres.
Sebagai contoh, kamu ingin menghabiskan waktu luang bersama teman. Di sisi lain, pasanganmu ingin bersantai berdua di rumah.
Agar tidak menimbulkan pertengkaran, hal ini harus dibicarakan. Sisihkan waktu untuk berduaan, sekaligus waktu untuk diri sendiri.
6. Kamu punya ekspektasi soal keuangan
Uang adalah topik sensitif untuk setiap orang. Setelah menikah, kamu mungkin punya ekspektasi soal berapa jumlah pengeluaran rumah tangga, berapa uang untuk bersenang-senang, dan lain sebagainya.
Namun, jangan pendam ekspektasi ini sendirian. Jika tidak dibicarakan, kamu tidak akan tahu apa yang dipikirkan pasangan. Pastikan kamu dan pasangan punya rencana keuangan yang sama agar tidak menimbulkan masalah.

7. Kamu berharap istri akan selalu mengurus anak
Baca Juga: Kenakan Baju Pengantin, Sule dan Nathalie Holscher Sudah Nikah?
Bagi laki-laki, berhentilah berharap bahwa tugas mengurus anak akan selalu jatuh ke tangan istri.
Jika kamu dan pasangan sama-sama bekerja, tugas mengurus anak harus dibagi secara adil. Bicarakan hal ini agar pertengkaran tidak timbul di kemudian hari.
8. Kamu punya harapan tertentu soal masa depan
Meski sudah menikah, kamu dan pasangan tetap harus membicarakan masa depan. Biasanya, pasangan tidak begitu suka membicarakan soal hari tua.
Namun, hal ini tetap penting dibicarakan. Bisa saja pasanganmu punya rencana pensiun yang berbeda denganmu. Tentunya, kamu tidak ingin hubunganmu bermasalah di kemudian hari bukan?

9. Kamu merasa tahu cara terbaik untuk berkomunikasi