Ketika Gairah Seks Pasangan Menurun, Apa yang Harus Dilakukan?

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 12 November 2020 | 19:35 WIB
Ketika Gairah Seks Pasangan Menurun, Apa yang Harus Dilakukan?
Ilustrasi gairah seks menurun [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terlepas dari dampak negatif dari kondisi tersebut, kondisi ini kurang terdiagnosis dan ditangani. Kurang dari 50% orang yang mengalami masalah seksual mencari bantuan dari dokter mereka, seringkali karena merasa malu atau tidak nyaman memulai diskusi tentang gangguan seksual yang mereka alami.

Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual melibatkan masalah apapun yang terjadi pada titik manapun, yang membuat Anda atau pasangan tidak memiliki pengalaman seksual yang memuaskan. Ini dapat mencakup masalah dengan hasrat, gairah, orgasme, atau rasa sakit.

Jenis disfungsi seksual pada pria antara lain disfungsi ereksi, ejakulasi tertunda, dan ejakulasi dini. Pada wanita, jenis disfungsi seksual dapat berupa lubrikasi yang tidak memadai selama hubungan seksual, serta ketidakmampuan untuk mengendurkan otot-otot vagina yang memungkinkan hubungan seksual.

Apa yang harus dilakukan?
Berusahalah untuk membicarakan masalah ini tanpa ada kesan menyalahkan pasangan. Meskipun penting untuk berbagi kekhawatiran, lakukan itu dalam konteks mengkhawatirkan hubungan daripada menegaskan bagaimana "kamu" menyebabkan "saya" khawatir.

Jika pasangan Anda tidak tahu apa yang menyebabkan masalah penurunan gairah seksualnya, tetapi mengakui keberadaannya, sarankan ia untuk melakukan pemeriksaan fisik dengan dokter.

Libido rendah seringkali disebabkan oleh kondisi medis yang tidak terdiagnosis (seperti testosteron rendah, tekanan darah tinggi, hipotiroidisme, atau diabetes), atau efek samping dari obat-obatan tertentu (seperti antidepresan, pil KB, dan beberapa obat prostat).

Namun jika pasangan Anda menutup diri atau enggan membahas masalah tersebut, saatnya Anda mengambil alih kendali. Pada akhirnya, ini bukan tentang Anda mengecewakan pasangan Anda atau pasangan Anda mengecewakan Anda. Anda berdua perlu mengambil alih kepemilikan masalah sebagai pasangan.

Lakukanlah konseling pasangan, jika diperlukan — Anda dapat mengungkap masalah ini dan menggunakan prosesnya untuk memperkuat diagnosis.

Jika pasangan Anda mampu menunjukkan adanya suatu masalah (seperti stres di tempat kerja atau merasa lelah sepanjang waktu), bekerjasamalah untuk menemukan solusi. Fokus pada perubahan bertahap, dan cari bantuan medis jika diperlukan. Dan jangan malu untuk menyarankan terapi.

Baca Juga: Studi: Women on Top Jadi Posisi Seks Paling Berbahaya, Terutama Bagi Pria

Terapi bisa sangat bagus untuk mengajarkan keterampilan manajemen stres dan dapat membantu mengidentifikasi depresi yang tidak disadari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI