"Kumpulkan dulu uangnya atau kamu bisa menjual aset menganggur yang ada di rumah, seperti barang koleksi atau garage sell, barang yang sudah tidak terpakai," katanya.
4. Buat pembukuan sederhana
Meskipun perputaran uang sedikit, pembukuan dalam usaha adalah keharusan. Banyak bisnis yang merasa tidak mendapat keuntungan karena lalai dalam pembukuan, seperti biaya produksi, beban transportasi dan sebagainya.
"Mulai menghitung biaya dan beban produksi, pembukuan harus dibuat berkala dan disimpan rapi di komputer dan diarsip," jelasnya.
5. Pisahkan rekening tabungan pribadi dan bisnis
Banyak pebisnis yang keliru dan lalai dalam memisahkan uang usaha dan uang pribadi atau uang rumah tangga.
Kebanyakan ibu rumah tangga biasanya akan membelanjakan uang hasil jualan untuk belanja bulanan, dan secara tegas Prita mengatakan ini adalah kesalahan.
"Saat memulai usaha, langsung buat rekening tabungan bisnis terpisah yang bisa dimulai dengan saldo satu juta rupiah," terang Prita.
Hal yang harus diperhatikan:
Baca Juga: Cara Sukses Membuat Konsumen Kembali ke Toko Anda
- Untuk pengeluaran rumah tangga pakai tabungan operasional (biaya operasional pribadi sehari-hari)
- Untuk cash flow bisnis pakai tabungan bisnis.
- Juga harus punya cadangan kas alias dana darurat untuk burn rate bisnis.
6. Enjoy
Berbisnis sekecil apapun pastilah ada masa-masa lelah ingin mundur atau menyerah, itu sebabnya penting saat memulai usaha dijalani dengan enjoy.
"Saat mengerjakan sesuatu dengan kesukaan, namun dibarengi dengan peran yang baik maka bisnis kita akan berjalan dengan lebih berkah," tutup Prita.