"Untuk menyelesaikan masalah, tidak bisa hanya menyasar media. Ada juga yang perlu diperkuat, yaitu konsumen media. Dengan menguatkan sisi konsumen, akan ada tuntutan kepada media untuk lebih memperbaiki cara menggambarkan perempuan," ungkap Devi Asmarani.
Tak lupa, lembaga seperti Dewan Pers hingga KPI juga seharusnya turut berperan. Sebagai contoh, Usman Kasong menyebut jika pengawasan KPI saat ini belum mencakup perspektif gender. Alih-alih, KPI malah melarang dan menyensor hal-hal seperti baju renang saat loncat indah.
Untuk itu, lembaga seperti KPI hingga Dewan Pers masih perlu berbenah serta bersikap lebih proaktif dalam menyelesaikan pelanggaran kesetaraan gender yang selama ini ada di media massa.