Suara.com - Pada Rabu, 7 April 2021 lalu, Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah membuka pembelajaran sekolah tatap muka di 85 sekolah. Kebijakan ini diambil sebagai langkah uji coba belajar di sekolah dalam situasi pandemi Covid-19.
Tidak hanya di DKI Jakarta, kabupaten Bekasi rencananya akan segera membuka sekolah tatap muka serempak pada Juli 2021.
Bahkan menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, di Indonesia sudah ada 34.200 sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka.
Hal ini juga dilakukan menyusul banyaknya aspirasi dari para orangtua yang kesulitan saat mendampingi anaknya belajar di rumah. Mereka juga didera kekhawatiran kalau-kalau kemampuan belajar anak akan menurun.
Ketakutan dan keluhan orangtua anak terus belajar di rumah
Hal ini dirasakan langsung oleh Nuryati (50), seorang ibu dengan satu orang anak yang duduk di kelas 6 SD. Ia mengaku sudah sangat siap untuk mengizinkan anaknya kembali belajar di sekolah.
Menurut Nuryati, ia kerap kewalahan mendampingi anaknya belajar lantaran berbagai materi pelajaran anaknya sangat jauh dari bidangnya, dan ia berharap anaknya mendapat bimbingan langsung dari para gurunya.

"Setuju ya sekolah dibuka kembali, karena di rumah anak juga banyak keluar dan bermain dengan anak-anak lain. Bagi orang seperti saya sulit mengajarkan yang bukan bidang saya," terang Nuryati.
Harapan kembali ke sekolah juga disampaikan Rifqi, alih-alih mengkhawatirkan anaknya tertular Covid-19, ia lebih takut anaknya tidak bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Baca Juga: Masih Takut, Rossa Belum Izinkan Buah Hatinya Sekolah Tatap Muka
Rifqi sendiri saat ini sedang bersiap memasukkan kedua anaknya ke tingkat TK dan Sekolah Dasar (SD). Ia mengaku khawatir anak-anaknya jadi generasi yang banyak berkomunikasi dengan gadget.