6. Jangan sembarangan percaya dengan aplikasi
Kian kemari banyak aplikasi yang meminta akses untuk melihat video galeri, hingga akses lokasi. Nah, saat inilah Anda perlu sangat berhati-hati untuk tidak mudah menyetujui permintaan itu, karena bisa dimanfaatkan untuk kejahatan.
7. Lakukan data detox jejak digital
Jika Anda sering melakukan penelusuran di website atau media sosial, maka manfaatkan fitur hapus history atau hapus penelusuran untuk menghilangkan jejak kita selama di dunia maya, agar tidak ditelusuri oleh pihak tidak bertanggung jawab.
8. Jaga kerahasiaan pin atau password ponsel pribadi
Meskipun itu orang terdekat sekalipun, seperti istri, suami, atau anak usahakan Anda tetap memiliki privasi untuk mencegah kebocoran data yang tidak diinginkan.
Langkah-langkah ini menurut Mariam perlu dilakukan, karena menjaga kerahasiaan data pribadi bukan tugas negara yang hanya bertanggung jawab mengawasi, tapi setiap orang bertanggung jawab atas datanya masing-masing.
"Pemerintah sebagai pengawas perumusan data pribadi. Kalaupun terjadi bisa membantu menindaklanjuti kebocoran data pribadi yang ilegal. Tapi pelaku usaha juga punya peran, yang mengumpulkan data pribadi harus ada legal basisnya, prinsip yang memang jadi kewenanganan mengumpulkan data pribadi," pungkas Mariam.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Dukung Pemberian Perlindungan pada Pekerja Perempuan