Suara.com - Indonesia merupakan sebuah negara yang dikaruniai dengan beragam lokasi wisata menakjubkan. Jenis wisata yang ada di Indonesia banyak sekali, mulai dari wisata alam, wisata edukasi, wisata sejarah, wisata budaya dan tak lupa adalah wisata religi.
Sama seperti umumnya wisata yang bermaksud untuk menghibur diri, wisata religi juga demikian. Bedanya, selain mengagumi keindahan bangunan atau sejarah tempat yang dituju, kamu bisa mendapat ketenangan jiwa dan kebahagiaan batin. Selain itu, wisata religi memiliki beberapa manfaat lainnya. Setidaknya ada empat manfaat wisata religi.
Pertama, menghilangkan stres. Rutinitas sehari-hari seperti kuliah atau bekerja, tentu membuat kamu stres. Belum lagi, pandemi Covid-19, membuat terjadinya perubahan gaya hidup seperti harus mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Nah, wisata religi bisa menjadi alternatif kamu untuk menghilangkan stres. Sebab, selain memiliki keindahan yang mengagumkan, unsur religiusnya dapat membuat beban di pikiran kamu menjadi hilang otomatis.
Kedua, penawar dahaga spiritual. Jika wisata lain hanya mendapatkan kepuasan sementara, berbeda dengan wisata religi. Dahaga spiritual yang kamu miliki dapat segera tersegarkan begitu mengunjungi objek wisata religi yang kamu butuhkan. Ketiga, menambah wawasan. Selain mendapat ketenangan jiwa dan penawar dahaga spiritual, wisata religi juga dapat menambah wawasan kamu. Keempat, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ketika berkunjung ke tempat wisata religi, tentunya hal tersebut membuat kamu semakin mendekatkan diri ke Sang Pencipta. Karena selain mengagumi keindahan tempat yang dituju, kamu dapat melakukan aktivitas ibadah seperti mengaji atau salat.
Nah, berikut wisata religi yang dapat kamu kunjungi #DiIndonesiaAja:
1. Masjid Raya Sumatra Barat

Jika kamu sedang berkunjung ke Padang, Sumatra Barat, cobalah untuk mengunjungi Masjid Raya Sumatra Barat. Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 40.343 meter persegi ini, tidak seperti masjid pada umumnya yang berbentuk kubah. Masjid Raya Sumatra Barat, memiliki kubah bak rumah adat khas Minangkabau yaitu Rumah Gadang. Bagian atapnya memiliki empat sudut yang meruncing. Setiap sisi atapnya terlukis kaligrafi bernuansa emas yang memukau, megah dan menakjubkan. Jika dilihat lebih detail, atap ini tak hanya berbentuk Rumah Gadang saja. Namun juga membentuk kain yang ditarik di empat sudutnya.
2. Gereja Katedral

Sebagai salah satu gereja terbesar di Indonesia, Gereja Katedral menjadi salah satu objek wisata religi yang tidak boleh kamu lewatkan di Jakarta. Diarsiteki oleh Pastor Antonius Dinkins, Gereja Katedral memiliki desain berbeda dengan bangunan gereja di Indonesia saat ini. Dengan bangunan yang tinggi serta menara yang meruncing, Gereja Katedral menampilkan kesan penuh keagungan layaknya gereja Westminster Abbey di London. Gereja Katedral juga dilengkapi dengan banyak jendela. Jendela-jendela tersebut dihiasi dengan lukisan yang menjelaskan tentang peristiwa jalan salib yang pernah dialami oleh Yesus Kristus. Tepat di bawah lukisan tersebut, di bagian kanan dan kiri gereja terdapat bilik-bilik yang digunakan sebagai tempat untuk pengakuan dosa. Alhasil, gaya arsitektur bernuansa Neo-Gotik sukses membuat kamu seolah sedang berwisata di luar negeri.
Baca Juga: Naikkan Kuota Umrah, Arab Saudi Incar Sektor Wisata Reliji?
3. Candi Sewu

Candi Sewu merupakan candi Budha terbesar kedua di Indonesia setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Bahkan, Candi Sewu diyakini berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Candi Prambanan, yakni dibangun sekitar abad 8 masehi. Meski, pada namanya yang dalam bahasa Indonesia berarti Candi Seribu, jumlah candinya ternyata tidak mencapai seribu, melainkan hanya sekitar 249 buah. Candi Sewu menawarkan sejumlah keindahan yang dapat menyegarkan mata.
Ketika memasuki kawasan candi, kamu akan menemukan fakta bahwa empat pintu utama yang akan menuntun kamu menuju bagian dalam candi ini searah dengan empat mata angin. Tiap pintu ini, dijaga oleh dua Arca Dwarapala yang besar dan saling berhadapan seolah mempersilakan kamu untuk melewati pintu. Tinggi patung ini sekitar 2,3 meter dan berjumlah 8 buah total dari empat pintu utama di komplek candi. Dwarapala adalah patung yang diciptakan untuk menjaga pintu atau gerbang pada ajaran Budha Siwa. Patung ini mengambil bentuk monster yang mirip manusia dengan mata melotot tajam serta tidak jarang membawa senjata gada di tangannya.
Setelah itu, kamu akan sampai di pelataran candi yang akan menuntun kamu pada pintu lain. Pintu tersebut adalah tempat menuju candi bagian dalam dimana candi berukuran sedang berada. Candi Perwara atau Anak Candi yang berjumlah 240 akan terlihat ketika kamu memasuki pelataran candi bagian dalam. Candi ini berukuran sangat kecil dan berjajar mengelilingi candi utama. Setelah melewati titik ini, kamu akan menemukan tempat dimana Candi Apit Dwarapala yang berjumlah 8 buah berukuran sedang berada. Candi Sewu ini juga disebut dengan Candi Manjushrigra yang bermakna kuil atau rumah manjushri. Di dalam agama Buddha, manjusri termasuk salah satu rumah Boddhisatwa.
Candi Sewu terletak di dekat Candi Prambanan, jaraknya, hanya sekitar 800 meter di sebelah utara Candi Prambanan. Kedekatan jarak topografi antara Candi Sewu dan Candi Prambanan seolah membuktikan bahwa toleransi agama Hindu dan Budha di masa lampau begitu tinggi.
4. Kelenteng Sam Poo Kong