Ramai Kasus Gofar Hilam, Pelecehan Seksual Bukan Hanya Kontak Fisik

Rabu, 09 Juni 2021 | 17:30 WIB
Ramai Kasus Gofar Hilam, Pelecehan Seksual Bukan Hanya Kontak Fisik
Gofar Hilman [Instagram/@pergijauh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu pelecehan seksual tengah ramai jadi perbincangan publik seiring mencuatnya kabar Gofar Hilman diduga lakukan hal tersebut. Dugaan Gofar lakukan pelecehan seksual tersebar di media sosial akibat unggahan seorang perempuan dengan nama akun Nyelaras, (@quweenjojo).

Pemilik akun tersebut menyebut Gofar pernah melecehkannya secara seksual di sebuah acara pada 2018 yang bertempat di Malang, Jawa Timur. Ia mengaku sudah beberapa kali bicara mengenai kejadian tersebut di akun instagram. Tetapi kemudian mengahapusnya karena salah satu rekannya merespons negatif.

"Gue take down karena respon salah satu temen perempuan yang intinya bilang 'bukannya dia punya alesan sampe bisa ngelakuin itu?' Jawaban itu dulu bikin gue geli dengan diri sendiri," jelasnya di Twitter pada Selasa (8/6/2021).

Merasa dirinya membutuhkan keadilan, akun @quweenjojo kembali membicarakan pengalamannya kepada orang-orang terdekat.

Video Gofar Hilman lecehkan perempuan beredar di media sosial.
Video Gofar Hilman lecehkan perempuan beredar di media sosial.

Sekalipun dengan alasan, siapa pun pasti tidak ingin mendapatkan perlakuan pelecegan seksual. Association of Women for Action and Research (AWARE) Singapura mendefinisikan pelecehan seksual sebagai perilaku yang bersifat seksual yang tidak diinginkan oleh salah satu pihak. Sementara rayuan maupun aktivitas seksual yang didorong atas rasa suka sama suka bukan termasuk pelecehan seksual. 

Pelecehan seksual bisa dilakukan siapa saja, bukan hanya linhkunhan pekerjaan ataupun tempat tinggal. Penelitian AWARE pada 2008 tentang Pelecehan Seksual di Tempat Kerja menemukan bahwa 20 persen insiden pelecehan seksual terjadi di luar kantor, tetapi selama aktivitas bisnis terkait pekerjaan seperti pesta kantor, acara makan siang, hiburan klien, atau acara lainnya.

Menurut AWARE, tindakan pelecehan seksual tidak hanya terbatas pasa sentuhan fisik yang mengarah pada aktivitas seksual. Pelecehan seksual dapat terdiri dari tindakan berulang atau sekali yang menyebabkan korban merasa tidak nyaman dan tidak aman. 

Tindakan tersebut bisa bisa berupa verbal, pandangan maupun secara fisik. Dikutip dari situs AWARE, berikut tanda pelecehan seksual yang bisa terjadi.

1. Lisan

Baca Juga: Gofar Hilman Ngaku Sempat Terkena Gonore, Penyakit Apa Sih Itu?

Ilustrasi depresi (Pixabay)
Ilustrasi depresi (Pixabay)

Pelecehan Seksual secara lisan mengacu pada komentar yang menjurus ke arah seksual atau suara cabul atau menghina. Ini mencakup nama atau istilah sayang yang tidak diinginkan dan menyinggung. Contohnya seperti suara ciuman, siulan, godaan, lelucon, komentar, atau pertanyaan seksual yang tidak diinginkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI