Suara.com - Hari Arafah yang jatuh pada 9 Dzulhijjah atau pada Senin (19/7/2021) di tahun ini menjadi puncak dalam pelaksanaan ibadah haji.
Setelah matahari terbit pada hari yang diberkahi ini, jutaan jemaah haji akan wukuf ke Arafah, yang juga dikenal sebagai Gunung Arafah atau Padang Arafah.
Berada di luar kota Mekkah, tempat ini merupakan lokasi Nabi Muhammad SAW menyampaikan khotbah perpisahan untuk umatnya. Inilah yang membuat Hari Arafah menjadi hari istimewa bagi umat Islam.
Di Arafah, dari fajar hingga senja, jemaah haji akan menghabiskan waktu mereka untuk berdoa dan beribadah mencari pengampunan Allah SWT. Untuk memahami pentingnya Hari Arafah, simak keutamaan mengenai hari ini seperti yang dilansir Islamic Finder.
![Ilustrasi jamaah haji di Padang Arafah. [Shutterstock/Ahmad Faizal Yahya]](https://media.suara.com/pictures/original/2014/10/04/arafah.jpg)
1. Agama disempurnakan pada hari ini
Hari Arafah merupakan hari di mana Allah SWT menyelesaikan dan menyempurnakan agama Islam, dengan demikian Allah SWT memenuhi nikmat-Nya atas umat-Nya.
Menurut tradisi Islam:
Dilaporkan oleh Tariq bin Shibab: Beberapa orang Yahudi berkata, "Seandainya ayat ini diturunkan kepada kami, kami akan menganggap hari itu sebagai 'Idulfitri". Umar berkata, "Ayat apa?" Mereka berkata:
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu dan telah Kucukupkan padamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu menjadi agamamu.'' (QS Al-Maidah [5]: 3).
Umar berkata, "Aku tahu tempat diturunkannya; Itu terungkap ketika Rasul Allah menetap di Arafah," (Sahih Bukhari 5:59:689).
2. Hari penuh rasa syukur
Hari Arafah juga dianggap sebagai hari "Idulfitri" dan perayaan bagi umat Islam. Ini adalah hari keberuntungan, penghargaan, dan ketakwaan.
Baca Juga: 3 Alasan Kenapa di Indonesia Ibadah Haji Lebih Banyak Dapat Perhatian
Menurut Nabi Muhammad SAW:
Diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir, Nabi Muhammad SAW berkata, "Hari Arafah, Hari Nahr, dan Hari Tashriq adalah Idulfitri bagi kami. Umat Islam, dan mereka adalah hari-hari makan dan minum". (Tirmidzi 4:92).
Dan dalam hadits lain:
Diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir, Nabi Muhammad SAW mengatakan, "Hari Arafah dan hari pengorbanan dan hari At-Tashriq adalah Idulfitri (hari raya) bagi kami umat Islam, dan itu adalah hari-hari tentang makan dan minum.” (Abu Daud 13:2413).
3. Hari pengampunan
Jika seseorang berpuasa pada hari Arafah, dosa-dosa yang telah dilakukan di tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang, akan diampuni. Singkatnya, seseorang akan kembali suci dari dosanya. Adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW untuk berpuasa pada hari ini.
Menurut sebuah hadits:
Diriwayatkan oleh Abu Qutaadah: Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Arafah (9 DzulHijjah), kemudian dia berkata, "Itu menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang" (Sahih Muslim 6:2603).
Namun, puasa pada hari ini hanya ditujukan untuk kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji. Jemaah haji tidak diwajibkan untuk berpuasa pada Hari Arafah karena Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa pada hari ini di Arafah.
4. Perlindungan dari api neraka
Hari Arafah adalah kesempatan yang tak tertandingi untuk mendapatkan perlindungan abadi dari api neraka, karena di hari inilah kita bisa mendapatkan pengampunan atas semua dosa.