Baju Adatnya Dipakai Jokowi, Ini Sejarah Suku Baduy, Asal Usul, Agama, dan Adat Istiadat

Rabu, 18 Agustus 2021 | 12:10 WIB
Baju Adatnya Dipakai Jokowi, Ini Sejarah Suku Baduy, Asal Usul, Agama, dan Adat Istiadat
Corak Budaya Suku Baduy

Meskipun pada kenyataannya, cerita mengenai Tatar Sunda ini sangat sedikit sekali referensinya. Menurut ahli sejarah, masyarakat baduy (kanekes) memiliki kaitan dengan kerajaan Pajajaran (saat ini wilayah Bogor).

Seperti diketahui kerajaan Pajajaran ada sekitar di abad ke-16. Pada saat kerajaan atau kesultanan Banten belum berdiri, wilayah yang kemudian menjadi Kesultanan Banten, ialah daerah yang sangat penting dan memiliki peranan yang signifikan.

Saat itu, Banten masih menjadi bagian dari wilayah kerajaan Sunda. Banten berfungsi sebagai pelabuhan yang memang terkenal besar.

Ada lagi versi ketiga, peneliti kesehatan masyarakat yang mengunjungi suku Baduy pada 1982 dokter Van Tricht berpendapat, bahwa masyarakat Baduy sudah ada sejak lama di sana dan merupakan masyarakat asli sana.

Menurut Van Tricht, masyarkat baduy terutama warga masyarakat suku baduy dalam memiliki sifat yang menolak keras dan tidak bisa mengadopsi kebudayaan luar.

Selain itu, menurutnya masyarakat Baduy Dalam sangat mempertahankan kebudayaannya. Itu terbukti suku Baduy dalam masih sangat ketat untuk mempertahankan kebudayaan nenek moyang mereka.

Agama suku Baduy

Orang Baduy menganut agama Sunda Wiwitan, yakni keyakinan yang didasarkan pada penghormatan atau pemujaan kepada arwah nenek moyang atau karuhun dan kepercayaan kepada satu kuasa, yakni Batara Tunggal.

Pusat pemujaan mereka berada di puncak gunung yang disebut Sasaka Domas atau Sasaka Pusaka Buana.

Baca Juga: Rudy Susmanto Ingatkan Gotong Royong Untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh

Suku Baduy. (Shutterstock)

Objek pemujaan ini pada dasarnya merupakan sisa komplek peninggalan megalitik berupa bangunan berundak atau berteras-teras dengan sejumlah menhir dan arca di atasnya. Itulah yang menjadi tempat para karuhun ’nenek moyang‘ berkumpul.

Keturunan karuhun yang langsung mewakili mereka di dunia adalah puun, yang merupakan keturunan Batara Panjala. Selain sebagai pemimpin tertinggi, puun juga merupakan penguasa agama Sunda Wiwitan, serta pemuka yang paling suci yang harus ditaati segala perintah dan perkataannya.

Puun juga memimpin berbagai upacara tradisional di Baduy, seperti kawalu, ngalaksa, seba, muja, dan tolak bala.

Mata pencaharian suku Baduy

Mata pencaharian orang Baduy dapat dibedakan menjadi dua, yakni mata pencaharian utama dan mata pencaharian tambahan atau sampingan. Mata pencaharian utama seluruh warga Baduy adalah bertani di lahan kering atau disebut ngahuma.

Pekerjaan sampingan di Baduy Tangtu di antaranya menyadap nira dan membuat kerajinan anyaman atau rajutan. Adapun pekerjaan tambahan di Baduy Panamping cukup bervariasi, di antaranya membuat gula aren.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI