3. Usia penyimpanan
Dengan kadar air yang lebih rendah tentunya ragi kering instan memiliki usia penyimpanan yang lebih lama daripada ragi basah.
Usia simpan ragi kering aktif dan instan dapat mencapai beberapa bulan selama disimpan dalam suhu kamar.
Sementara ragi basah harus cepat digunakan dalam kurun waktu satu atau dua minggu dengan penyimpanan di lemari es.
4. Proses fermentasi
Proses pengeringan saat pembuatan ragi kering telah membunuh kurang lebih seperempat sel pada ragi.
Sel-sel ragi mati membentuk lapisan pelindung di sekitar sel-sel hidup, memperlambat fermentasi dan menghasilkan rasa lagi yang khas.
Sementara itu, ragi basah yang tidak melalui proses pengeringan memiliki lebih banyak sel ragi hidup.
Banyaknya sel ragi hidup ini juga meningkatkan karbon dioksida sehingga membuat ragi basah mampu menghasilkan adonan yang lebih cepat mengembang dan lebih besar.
Baca Juga: Meski ada PPKM, Animo Konsumen Membeli Rumah Secara Langsung Tinggi
Demikian 4 perbedaan antara ragi basah dan ragi kering. Tentu saja keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri yang dapat Anda pilih sesuai dengan pembuatan roti yang Anda inginkan.