Proses pengeringan saat pembuatan ragi kering telah membunuh kurang lebih seperempat sel pada ragi.
Sel-sel ragi mati membentuk lapisan pelindung di sekitar sel-sel hidup, memperlambat fermentasi dan menghasilkan rasa lagi yang khas.
Sementara itu, ragi basah yang tidak melalui proses pengeringan memiliki lebih banyak sel ragi hidup.
Banyaknya sel ragi hidup ini juga meningkatkan karbon dioksida sehingga membuat ragi basah mampu menghasilkan adonan yang lebih cepat mengembang dan lebih besar.
Demikian 4 perbedaan antara ragi basah dan ragi kering. Tentu saja keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri yang dapat Anda pilih sesuai dengan pembuatan roti yang Anda inginkan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri