Selain Pandemi Covid-19, Masyarakat Dunia Juga Menderita Karena Perubahan Iklim

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 04 Oktober 2021 | 23:50 WIB
Selain Pandemi Covid-19, Masyarakat Dunia Juga Menderita Karena Perubahan Iklim
Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Honduras, ribuan manusia kehilangan tempat tinggal dan mengungsi akibat badai Eta dan Itoa di tengah pandemi.

Kenya juga merasakan dampak dari Covid-19 bersamaan dengan bencana banjir dan kekeringan. Lebih 2,1 juta individu mengalami kerawanan pangan baik di pedesaan maupun perkotaan.

Di wilayah Afrika Timur, pembatasan karena Covid-19 memperlambat proses respon banjir dan upaya untuk menjangkau populasi terdampak, sehingga kian meningkatkan kerentanan mereka.

Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia, kata IFRC, bukan hanya melakukan respon terhadap krisis yang berlapis, tetapi juga membantu masyarakat untuk bersiaga dan mengantipasi risiko perubahan iklim.

Bulan Sabit Merah Bangladesh memanfaatkan pendanaan IFRC untuk aksi antisipatif (anticiparory action) guna melakukan diseminasi pesan peringatan dini banjir melalui pengeras suara di wilayah rentan, sehingga masyarakat dapat melakukan langkah mitigasi.

Pandemi Covid-19 telah membawa dampak berkepanjangan dalam risiko perubahan iklim. Pemerintah perlu berkomitmen untuk berinvestasi pada upaya adaptasi di masyarakat, sistem antisipasi, dan penguatan aktor lokal.

“Pembiayaan besar untuk pemulihan Covid-19 membuktikan bahwa pemerintah dapat bertindak cepat dalam menghadapi ancaman global. Kini adalah waktunya untuk mengubah kata menjadi aksi, dan memberikan energi yang sama besarnya dalam menangani krisis perubahan iklim. Setiap hari, kita saksikan dampak perubahan iklim akibat ulah manusia. Krisis iklim terjadi di sini saat ini, dan kita harus melakukan aksi,” tutup Rocca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI