Suara.com - Saat kamu pergi berlibur ke Yogyakarta, kini ada sebuah atraksi baru yang bisa disaksikan. Nama atraksi itu ialah Bregada Rakyat Malioboro resmi diluncurkan pada Selasa (9/11/2021) di Hotel Inna Garuda Malioboro, Yogyakarta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi peluncuran atraksi budaya Bregada Rakyat Malioboro yang menjadi wujud semangat kolaborasi para stakeholders pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta dalam mengemas event berbasis kearifan lokal. Demikian seperti dikutip dari keterangannya baru-baru ini.
Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Bregada Rakyat?

Bregada Rakyat sendiri memang sudah menjadi ikon pariwisata yang memperkaya khasanah warisan dan atraksi budaya di wilayah kota Yogyakarta. Saat ini tercatat telah mencapai ratusan komunitas Bregada Rakyat yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta. Selama pandemi, Bregada Rakyat juga memiliki peranan penting. Tidak hanya sebagai ikon pariwisata, namun juga petugas pengawal protokol kesehatan di kawasan Malioboro.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, di acara peluncuran Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro, menjelaskan, Bregada Rakyat Malioboro kali ini dikembangkan dan dikemas dengan lebih baik sehingga menjadi satu atraksi dan daya tarik wisata yang luar biasa dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan.
"Bregada Rakyat Malioboro yang merupakan program pemerintah daerah, memiliki potensi penting di sektor pariwisata terutama di masa pandemi. Sebagai ikon wisata, atraksi Bregada Rakyat dapat diartikan sebagai penjaga di tengah masyarakat, menjaga penerapan protokol kesehatan wisatawan, sekaligus menjaga kelestarian budaya untuk memupuk rasa memiliki dan bangga bagi siapapun yang melihatnya," kata Rizki Handayani.
“Atraksi Bregada Rakyat Malioboro ini merupakan salah satu upaya kerja sama antara Kemenparekraf bersama Dinas Pariwisata Provinsi DIY dalam rangka penguatan atraksi budaya, sehingga menjadi sebuah ciri maupun menjadi atraksi/daya tarik daripada provinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Kami berharap kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan berkelanjutan” ujar Rizki Handayani.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan, Bregada adalah seni keprajuritan yang berasal dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Saking cintanya, masyarakat kemudian membentuk Bregada Kerakyatan dan saat ini Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan revitalisasi Bregada Kerakyatan yang berjaga di Malioboro.
"Kami dibantu oleh Kemenparekraf RI, di Deputi Pengembangan Produk Wisata dan Kegiatan (Event) bersama-sama untuk merevitalisasi dari sisi tata lampah, tata gendhing, dan tata busana. Tentu ini akan menjadikan Bregada Kerakyatan yang berjaga di Malioboro akan semakin lebih menarik, akan semakin menjadi daya tarik pariwisata sehingga pariwisata Jogja akan semakin lebih istimewa lagi,” kata Singgih.
Baca Juga: Sekolah-Sekolah di Jogja Belum Dapat Sosialisasi Swab Antigen Acak
Pihak Keraton Yogyakarta sangat mendukung program ini. Harapannya kesenian ini dapat terus dilestarikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.