Suara.com - Ancaman perubahan iklim telah menjadi kekhawatiran global. Menurut Laporan Risiko Global 2022, masalah iklim masuk sebagai risiko jangka panjang teratas dunia.
Sementara perpecahan sosial, krisis penghidupan, dan perburukan kesehatan mental masuk dalam kekhawatiran jangka pendek global yang paling dominan.
Hal itu juga yang menjadi sorotan Presiden Direktur sekaligus CEO Marsh Indonesia, Douglas Ure. Kata Douglas, risiko global tersebut sangat relevan dengan keadaan di Indonesia, utamanya yang terkait dengan masalah iklim.
"Dalam beberapa hal, sebagian besar risiko yang disorot dalam laporan tersebut sangat relevan untuk Indonesia."
![Seorang aktivis menunjukkan poster saat melakukan aksi protes terkait perubahan iklim di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (26/9/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/09/26/92325-aksi-tolak-perubahan-iklim.jpg)
"Jika mempertimbangkan beberapa pendapat dalam laporan khusus untuk Indonesia dan Asia Selatan, maka peristiwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem menjadi agenda utama untuk Indonesia," ungkapnya saat dihubungi oleh Suara.com beberapa waktu lalu.
Namun tambah Douglas, ancaman pandemi yang berkelanjutan, risiko ekonomi, krisis dunia maya dan utang juga harus menjadi perhatian utama Indonesia.
Lebih lanjut, Douglas menyebut bahwa saat ini perusahaan dan pemerintahan di banyak negara telah menerima dan menyadari pentingnya aksi nyata untuk masalah perubahan iklim.
"Dalam banyak kasus, kami mengurangi meyakinkan klien tentang apa yang perlu dilakukan, tetapi bermitra dengan mereka tentang bagaimana kami dapat membantu mereka mencapai tujuan lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk mereka," tambah Douglas.
Laporan Risiko Global 2022 sendiri disusun dengan dukungan Dewan Penasihat Risiko Global dari Forum Ekonomi Dunia atau WEF.
Baca Juga: Benarkah Musik Metal Baik Untuk Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya
Di sisi lain, Managing Director WEF Saadia Zahidi mengatakan bagaimana disrupsi kesehatan dan ekonomi diprediksi akan memperburuk keretakan sosial.