Survei Twitter: 91 Persen Warga Indonesia Berencana Belanja Pada Bulan Ramadan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 22 Februari 2022 | 13:15 WIB
Survei Twitter: 91 Persen Warga Indonesia Berencana Belanja Pada Bulan Ramadan
Ilustrasi Belanja Online (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang Ramadan yang akan datang dalam beberpa bulan ke depan, masyarakat di Indonesia ternyata telah berencana untuk berbelanja. Hal itu terungkap dari survei yang dilakukan oleh Twitter.

Berdasarkan survei Twitter, 91 persen warga Twitter di Indonesia berencana untuk berbelanja selama bulan Ramadan. 36 persen di antaranya berencana untuk lebih sering berbelanja. Survei Twitter juga menunjukkan adanya perbedaan minat antara Gen-Z dan generasi sebelumnya.

“Menjelang Bulan Suci Ramadan, antusiasme masyarakat Indonesia terlihat dari tingginya aktivitas di media sosial, dan Twitter menjadi salah satu platform utama yang mereka gunakan untuk terhubung dengan orang lain yang turut merayakan serta mendapatkan informasi tentang belanja," ujar Dwi Adriansah, Country Industry Head, Twitter Indonesia dalam saat konferensi pers, Selasa, (22/2/2022).

Temuan lain dari survei itu antara lain bahwa 94 persen Gen-Z berencana untuk berbelanja dan mereka lebih tertarik melihat konten untuk konsumsi pribadi – seperti promosi / diskon (52 persen), dan pertunjukan / konser virtual di Twitter (45 persen).

Survei Twitter. (Dok: Twitter)
Survei Twitter. (Dok: Twitter)

"Generasi sebelum Gen-Z di Twitter lebih tertarik mencari cara untuk terhubung dengan orang lain dari sisi spiritual melalui konten-konten motivasi (doa, saran, bijak, dan lain lain) (61 persen) dan bagaimana cara mereka bisa membantu sesama (50 persen)," kata Dwi.

Bulan Ramadan identik dengan momen belanja, di mana percakapan tentang belanja Ramadan tahun ini meningkat 2,9 kali dibandingkan tahun sebelumnya. Topik belanja menjadi lebih ramai dibicarakan saat  orang-orang menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Mulai dari momen cairnya THR, percakapan di Twitter meningkat satu minggu sebelum Idulfitri, di mana mereka saling berbagi tentang rencana untuk berbelanja serta menyenangkan diri sendiri dan keluarga menjelang Hari Raya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dengan karakter percakapan di Twitter yang real time, brand dapat langsung terhubung dengan audiens yang reseptif, berpengaruh, dan memberikan dampak untuk kampanye yang dijalankan oleh brand.

Bulan Ramadan di Twitter menjadi momentum bagi brand untuk meluncurkan kampanye baru dan terhubung dengan audiens. Dengan ketertarikan orang-orang di Twitter terhadap konten inspirasi belanja, rekomendasi produk, pertunjukkan/konser virtual dan saling berbagi kepada sesama, brand yang bisa menjadi bagian dari percakapan dapat meningkatkan keberhasilan kampanye mereka di Twitter.”

Baca Juga: Viral, Tantang Pendukung Khilafah, Mahfud MD: Ditanya Mana Dalilnya Nggak Ada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI