Tips Agar Belajar Matematika Bisa Menyenangkan Untuk Anak

Selasa, 12 April 2022 | 16:55 WIB
Tips Agar Belajar Matematika Bisa Menyenangkan Untuk Anak
Ilustrasi Mengerjakan Soal Matematika.[Pexels/ThisIsEngineering]

Suara.com - Pelajaran matematika menjadi hal penting bagi kehidupan Trainer Parenting Nasional, Kurnia Widhiatuti atau akrab disapa Bunda Kurnia. Ia mengatakan bahwa matematika adalah mukadimah (pengantar) bagi kita untuk memahami filsafat kehidupan.

Matematika kata dia tidak hanya berkutat dalam hitung-hitungan saja. Bahkan, ilmu ini bisa mengaktivasi otak kiri dan kanan secara seimbang. 

"Selama ini kita berpikir bahwa matematika hanya ada di otak kiri yang membutuhkan pertimbangan logis. Padahal sebetulnya, otak kanan yang bersifat imajinatif dan kreatif, juga membutuhkan pertimbangan logis matematis," jelas dia dalam siaran pers yang Suara.com terima pada Selasa (12/4/2022).

Dengan kemampuan matematika, otak kanan yang hampir abstrak, dan kadang sulit dikendalikan, bisa diimbangi dan lebih terukur. Seseorang, kata dia akan bisa mengurutkan, mana ide-ide yang sebaiknya direalisasikan, dan mana yang belum saatnya.

Ilustrasi pelajaran matematika (unsplash.com/@jeshoots)
Ilustrasi pelajaran matematika (unsplash.com/@jeshoots)

Namun, ia menyayangkan, orang tua kadang tidak sadar bahwa matematika memiliki efek terhadap perspektif masa depan. 

"Dianggap bahwa matematika hanya menghitung angka, dan berpikir bahwa anaknya memang tidak pintar matematika. Tidak diupayakan untuk memahami,” imbuh Bunda Kurnia.

Tak bisa dipungkiri, ada kesan menakutkan terhadap matematika. “Yang membuat anak takut adalah doktrin. Ketika orang tua bilang bahwa matematika itu sulit, anak langsung menganggap matematika sebagai momok. Ubah dulu persepsi; matematika itu mudah dan menyenangkan,” ujar Bunda Kurnia.

Untuk itu, Rektor Universitas Tarumanegara Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, I.P.M. mengatakan ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kesan sulit dan rumit saat belajar matematika. 

"Pertama, matematika dipelajari sesuai kegunaannya. Bila ditunjukkan kegunaannya, anak pasti tertarik. Misalnya untuk jual beli. Jadi anak paham, seperti apa aplikasinya di masyarakat,” jelas Prof. Purna.

Baca Juga: Kenali Jenis dan Bentuk Segitiga yang Perlu Diketahui Saat Belajar Matematika

Kedua, mulai dari level yang mudah atau sederhana, baru naik ke derajat yang lebih tinggi. Hal ini juga akan melatih kita membuat skala prioritas dari tiap persoalan.

Ketiga, membangun pemahaman anak terhadap suatu persoalan. Pengajaran matematika yang hanya mengedepankan hafalan tanpa membuat anak memahami konsepnya, membuat matematika terkesan sulit. Pembelajaran matematika perlu mengambil bentuk yang logis dan nyata. 

"Misalnya ketika belajar trigonometri. Sin, cos, tan itu posisi atau koordinat. Ceritakan dulu masalah koordinat. Kalau sudah paham, baru masuk ke hitungan,” imbuhnya.

Baik Prof. Purna maupun Bunda Kurnia setuju, aplikasi belajar seperti CoLearn bisa sangat membantu anak dalam belajar matematika. 

"Dulu, guru mengajar dengan menulis di papan tulis. Murid harus mengandalkan ingatan yang kuat dan buku catatan. Sedangkan sekarang, melalui daring. Pelajaran matematika dipermudah karena banyak ilustrasi, skema, video, dan tampilan-tampilan menarik, yang bisa membawa kemampuan matematika yang lebih baik,” Prof. Purna memaparkan.

Para pengajar dalam aplikasi belajar juga lebih interaktif, dan menyampaikan materi dengan cara yang menarik. Ini membuat anak-anak lebih tertarik, dan tidak merasa ketakutan. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI