Suara.com - Setahun setelah pertemuan terakhir Pangeran Harry dan keluarganya di Inggris, publik berasumsi bahwa kemarin-kemarin adalah titik terendah baru hubungan keluarga yang rumit tersebut.
Setelah pemakaman suami Ratu Elizabeth II - Pangeran Philip pada April 2021 lalu, Harry kembali membuat gempar setelah menamai anak keduanya Lilibet, dari nama kecil Ratu yang disebut dilakukan tanpa izin.
Namun belum lama ini, Ratu kembali bertemu Pangeran Harry yang juga merupakan cucunya, bersama sang istri Meghan Markle di Kastil Windsor beberapa waktu lalu.
"Ketegangan mencair begitu mereka melihat satu sama lain. Mereka lega memiliki waktu untuk berbicara. Itu seharusnya pertemuan yang singkat yang tidak membebani Ratu yang masih dalam masa pemulihan."
"Tetapi Ratu bersikeras Harry dan Meghan harus tinggal lebih lama. Keluarga Sussex menghabiskan waktu dua jam bersama. Ada air mata. Harry sangat emosional melihat betapa lemahnya Ratu sejak terakhir ia melihatnya," ungkap seorang sumber dikutip dari New Idea, Senin (25/4/2022).
Seorang sumber dalam istana lain mengatakan bahwa Ratu Elizabeth tidak berniat untuk memarahi Harry atas semua perbuatannya.
"Ratu tidak tertarik mencaci maki dia (Harry), Ratu ingin semuanya maju ke depan."
Namun tak beberapa lama setelah pertemuan itu, Harry kembali disebut melakukan wawancara kontroversial dengan jurnalis Amerika Serikat - Hoda Kotb, saat acara Invictus Games di Belanda beberapa waktu lalu.
"Sepertinya dia (Harry) tidak bisa menahan diri," kata seorang sumber lainnya.
Baca Juga: Pangeran William dan Kate Middleton Mulai Siapkan George Sebagai Calon Raja
Salah satu komentar kontroversial yang Harry lontarkan adalah, dirinya tengah memastikan Ratu Elizabeth berada di sekitar orang-orang yang baik dan mendapatkan perlindungan.