Bertemu Komunitas Bissu, 20 Seniman Muda Ajang Temu Seni Performans Belajar Maknai Pejuang Pelestari Warisan Seni Budaya

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 19:59 WIB
Bertemu Komunitas Bissu, 20 Seniman Muda Ajang Temu Seni Performans Belajar Maknai Pejuang Pelestari Warisan Seni Budaya
Kedatangan seniman muda dan rombongan pengasuh Temu Seni disambut hangat di rumah masyarakat Bissu dengan alunan alat musik khas Bugis berupa gendang, gong, pui-pui dan lae-lae serta dalam momen istimewa pemimpin Bissu Puang Matoa Bissu Nani bersama sejumlah anggota keluarga menyajikan ritual Ma’giri, sebuah tarian spiritual yang sudah berumur ratusan tahun.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022, Melati Suryodarmo menjelaskan bahwa ajang Temu Seni Performans menuju festival mega event Indonesia Bertutur 2022 diadakan dengan mengacu pada kerangka besar Indonesia Bertutur yaitu “Mengalami masa lampau, menumbuhkan masa depan”.

Kedatangan seniman muda dan rombongan pengasuh Temu Seni disambut hangat di rumah masyarakat Bissu dengan alunan alat musik khas Bugis berupa gendang, gong, pui-pui dan lae-lae serta dalam momen istimewa pemimpin Bissu Puang Matoa Bissu Nani bersama sejumlah anggota keluarga menyajikan ritual Ma’giri, sebuah tarian spiritual yang sudah berumur ratusan tahun.
Kedatangan seniman muda dan rombongan pengasuh Temu Seni disambut hangat di rumah masyarakat Bissu dengan alunan alat musik khas Bugis berupa gendang, gong, pui-pui dan lae-lae serta dalam momen istimewa pemimpin Bissu Puang Matoa Bissu Nani bersama sejumlah anggota keluarga menyajikan ritual Ma’giri, sebuah tarian spiritual yang sudah berumur ratusan tahun.

Kunjungan ke komunitas Bissu di Segeri Kabupaten Pangkep ini adalah bagian dari upaya kreatif untuk melihat narasi sejarah dengan cara yang sedikit berbeda yang berhubungan dengan praktik kekaryaan performans.

Fasilitator Temu Seni, Marintan Sirait menuturkan bahwa interaksi yang terjadi mungkin lebih tepatnya antara pelaku budaya tradisi yang telah berjalan ratusan tahun lamanya dengan pelaku seni yang memiliki beragam latar belakang budaya, perspektif, persepsi dan konstruksi berpikir dalam kehidupan maupun kekaryaan. Termasuk menyaksikan ritus Ma’giri, serta penjelasan yang disampaikan Puang Matoa yang bersumber dari tradisi Bissu telah memantik refleksi yang kompleks akan cara berpikir, bertindak, memandang, menilai dan merasa dari peserta Temu Seni.

Kunjungan budaya seperti ini bukan saja penting untuk mendapatkan inspirasi dari kekayaan budaya yang hadir di masa lampau untuk dikembangkan ke depan, tetapi sebuah ruang refleksi yang esensial tentang cara pandang yang holistik untuk berorientasi dan mengembangkan gagasan-gagasan ke depan.

Sebuah kesempatan untuk mengkaji ulang perspektif-perspektif yang didapatkan melalui dunia pendidikan, aktivisme dan praktek-praktek seni yang telah dilakukan.

Lebih jauh Marintan menjelaskan bahwa hingga hari ketiga, kegiatan Laboratorium dan Diskusi lebih banyak tertuju pada refleksi melalui diskusi kelompok berdasarkan tema-tema terpilih, yang berhubungan dengan apa yang dialami melalui kunjungan ke Gua Leang-Leang dan Komunitas Bissu.
Semangat gotong-royong dan kolaborasi sebagai spirit kerja para pegiat performans sejak awal telah hadir.

Karya yang dihadirkan nanti dapat berupa karya kolektif maupun individual yang didasari semangat untuk saling mendukung.

Temu Seni dengan tema Perfomans yang dilaksanakan di Makassar melibatkan 20 peserta dari berbagai provinsi, 2 fasilitator; yaitu seniman performans, perupa dan pegiat seni budaya, Marintan Sirait dan sastrawan dan penulis, Afrizal Malna, serta 5 narasumber; Arkeolog, Drs. Muhammad Ramli, Kepala BPNB Sulsel, Andi Syamsu Rijal, SS., M.Hum., Puang Matoa Bissu, Bissu Nani, Astronom, Dra. Premana W. Permadi, Ph.D., dan sutradara dan akademisi, Dr. Asia Ramli, M.Pd.

Duapuluh seniman performans muda Indonesia yang turut serta dalam Temu Seni antara lain adalah; Abdi Karya, Anak Agung Putu Santiasa Putra, Arsita Iswardhani, Dimas Dapeng Mahendra, Dimas Eka Prasinggih, Fajar Susanto, Laila Putri Wartawati, Linda Tagie, Monica Hapsari, Prashasti Wilujeng Putri, Rachmat Hidayat Mustamin, Ragil Dwi Putra, Ratu Rizkitasari Saraswati, Ridwan Rau Rau, Rizal Sofyan, Rizky, Wahyu Fathin, Sasqia Ardelianca, Syskaliana, Taufiqurrahman dan Theo Nugraha.

Baca Juga: Gelora Bung Karno Bakal Digeruduk Ribuan Pecinta Sepeda Ontel pada 14 Agustus 2022

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI