Akan tetapi, di antara empat Injil (Markus, Yahya, Matius dan Lukas) hanya Injil Matius dan Lukas yang menyatakan bahwa Yesus lahir dari darah Maryam dengan perantaran Roh Kudus. Dalam Injil Markus dan Yahya menyatakan Yesus lahir dari darah Maryam tanpa dicampuri oleh seorang laki-laki.
Sedangkan dalam ajaran Islam, kelahiran nabi Isa dijelaskan dalam Surah Maryam. Al-Quran berkali-kali menggambarkan kalau Maryam sebagai perempuan baik-baik yang saleh dan beriman. Pada saat yang sama, Al-Quran menekankan Maryam dan anak satu-satunya adalah ciptaan Tuhan.
Dalam surah Maryam juga diceritakan dengan cukup rinci tentang kehamilannya sebagai perawan. Dalam jurnalnya, Samsu menjelaskan bahwa ketika itu Jibril atau Ruh dari Tuhan datang ke Maryam dalam bentuk laki-laki.
Jibril mengatakan ia diutus Tuhan menyampaikan bahwa Maryam akan mendapat anugerah berupa anak laki-laki yang suci. Maryam bertanya bagaimana mungkin dia hamil tanpa disentuh laki-laki. Tapi Jibril mengatakan, bagi Tuhan itu perkara mudah. Maka Maryam mengandung.
Maryam pun mengasingkan diri ke tempat yang jauh. Ketika persalinan mendekat, ia merasa sakit sekali sehingga merasa lebih baik ‘mati dan dilupakan’. Jibril menghiburnya, dan memintanya supaya tetap makan kurma dan minum dari air yang mengalir di dekatnya.