Suara.com - Louis Vuitton membuat banyak orang geger setelah mengeluarkan koleksi terbaru tas untuk lelaki dengan model yang persis seperti kaleng cat. Dilansir Says, tas Louis Vuitton itu bahkan sudah mulai dijual dengan harga Rp 34 jutaan.
LV (Louis Vuitton) Paint Can Bag, dijelaskan di situs web rumah mode Paris tersebut digambarkan sebagai alternatif yang sangat kreatif untuk tas konvensional.
Tersedia dalam enam warna berbeda, di antaranya ungu, merah, kuning, hijau, laguna, dan oranye, bagian luar tas Louis Vuitton itu memiliki detail bentuk tertentu yang spesifik, termasuk tulisan "Exterior Paint" sebagai penghias di bagian kepala tas, dan label peringatan bagi pemakainya untuk 'menangani dengan hati-hati'.

Terbuat dari kanvas berlapis dan trim kulit sapi, tas ini bahkan memiliki pegangan logam menyerupai aslinya. Selain itu, ada tali yang dapat dilepas dan disesuaikan jika Anda tidak ingin membawa aksesori, secara harfiah, seperti kaleng cat.
Louis Vuitton mengiklankan tas itu memiliki ruang yang cukup untuk menampung dua ponsel. Tas ini pertama kali diperkenalkan sebagai bagian dari pertunjukan Louis Vuitton Men's Fall/Winter 2022, yang diluncurkan pada 12 Agustus.
Dilansir Daily Mail, ini merupakan pertunjukan terakhir yang sebagian besar koleksinya dirancang oleh direktur artistik Virgil Abloh sebelum kematiannya. Termasuk tas ikonik tersebut yang dimaksudkan untuk menjadi bagian dari lini Koleksi Pria Louis Vuitton terakhir Abloh.
Ia meninggal pada usia 41 pada November 2021 setelah berjuang melawan kanker langka, angiosarcoma jantung. Item fesyen ini dibuat dalam visi Abloh untuk mengunjungi kembali objek yang sudah dikenal dengan cara yang imajinatif.
Diperkirakan koleksi twrsebur sudah 95% selesai pada saat Abloh meninggal. Mendiang desainer diperkirakan menjadikan seniman seperti Gustave Courbet dan Giorgio de Chirico sebagai inspirasinya. Ini terlihat dalam cetakan dan warnanya.
Catatan acara menggambarkan koleksi tersebut sebagai 'Ideologi Kekanak-kanakan' Abloh seolah-olah dunia sedang dilihat melalui lensa seorang anak yang tidak bersalah.
Catatan itu berbunyi: 'Mimpi bisa menjadi kenyataan.'