Suara.com - Siapa tak kenal dengan takoyaki? Street food asal Jepang ini begitu populer di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Kekinian, jajanan Takoyaki khas Jepang ini bahkan dapat dengan mudah kita temui di jalanan dan variasi harganya tergolong murah meriah.
Sebagai informasi, takoyaki ini merupakan makanan yang dibuat dari adonan tepung terigu. Biasanya, takoyaki diisi potongan daging gurita kemudian dihidangkan dengan taburan daun bawang serta saus spesial.
Tapi tahukah Anda, sejarah takoyaki yang sebenarnya? Jika belum, berikut kami rangkum sejarah unik takoyaki dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, Selasa (25/10/2022) untuk Anda.

Dihimpun dari laman This is Japan, kisah mula sejarah takoyaki berawal dari hadirnya hidangan khas Perancis pada tahun 1600 silam.
Seorang pria di Osaka bernama Tomekichi Endo menciptakan takoyaki sendiri pada tahun 1935.
Sampai saat itu, hidangan serupa yang menggunakan daging sapi rasa kecap sedang dijual.
Hidangan ini dikenal sebagai rajioyaki, dan berevolusi dari yang sebelumnya disebut choboyaki yang menggunakan konjac (konnyaku).
Kemudian, cerita berlanjut dengan seorang pria dari kota Akashi yang saat itu sedang mengunjungi Osaka.
Dia menyebutkan bahwa gurita digunakan sebagai pengganti daging sapi di tempat dia berasal. Hidangan yang dia maksud adalah Akashiyaki, hidangan yang mirip dengan rajioyaki, hanya saja teksturnya lebih lembut dan telurnya lebih kental.
Pria itu juga menambahkan bahwa hidangan itu dicelupkan ke dalam kaldu ikan sebelum dimakan.
Hal yang diucapkan oleh pria itu tampaknya cukup menginspirasi Endo untuk mengganti daging sapi dengan gurita untuk isian rajioyaki.
Sebelum Perang Dunia II, sebagian besar takoyaki dimakan tanpa saus.
Namun, setelah perang, variasi saus Worcestershire diperkenalkan, dan rasanya yang tajam membantu meningkatkan popularitas takoyaki.
Popularitas takoyaki semakin meningkat setelah mulai ditampilkan di majalah mingguan, dan dengan harga 10 yen untuk sekitar 4 sampai 6 buah takoyaki.