Bayang Mimpi Buruk dari Balik Rental PS: Trauma Mendalam 17 Korban Kekerasan Seksual di Jambi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 12 Februari 2023 | 10:04 WIB
Bayang Mimpi Buruk dari Balik Rental PS: Trauma Mendalam 17 Korban Kekerasan Seksual di Jambi
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak di bawah umur. [SuaraJogja.com / Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang ibu muda berusia 25 tahun di Rawasari, Kota Jambi, menjadi sorotan publik sepekan belakangan. Bukan hanya karena total korban yang mencapai 17 orang, tapi mereka juga masih di usia anak.

Semua bermula saat pelaku membuka usaha rental PlayStation di rumahnya. Rental PS yang berada di rumahnya memang kerap didatangi oleh anak-anak usia belasan tahun. Kondisi itu ternyata disalahgunakan oleh pelaku untuk melakukan pelecehan seksual ke 17 korbannya, yang terdiri dari anak perempuan dan laki-laki.

Para korban kerap dimanipulasi dan diming-imingi bermain PlayStation secara gratis jika menuruti permintaan pelaku untuk melakukan pelecehan seksual.

NY memaksa sejumlah korbannya untuk menonton film dewasa. Bahkan, NY menyekap beberapa korban anak laki-laki di dalam kamarnya dan di sana pelecehan seksual terjadi. Bukan hanya itu, beberapa anak perempuan yang juga menjadi korban, bahkan juga dikondisikan untuk melihat NY dan suami saat berhubungan seksual. Kejadian itu dilakukan tanpa sepengetahuan suami.

Dari olah TKP dan keterangan korban, diketahui bahwa lokasi pelecehan masih dalam satu rumah, namun di beberapa tempat. Seperti kamar pribadi, ruang belakang, kamar mandi hingga ruang tamu.

Trauma Mendalam Korban

Mama muda tersangka pelecehan seksual 17 anak di Jambi. (Ist)
Mama muda tersangka pelecehan seksual 17 anak di Jambi. (Ist)

Pelecehan seksual yang terjadi pada 17 anak ini kemungkinan besar mengalami trauma mendalam. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Jambi juga telah lakukan pemeriksaan kondisi terhadap korban.

Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar mengatakan bahwa bila korban anak itu terindikasi traumatis, maka akan butuh layanan psikologis lebih lanjut. UPTD PPA Provinsi Jambi kembali melakukan assessment kepada anak-anak korban dengan mendatangkan Pekerja Sosial (Peksos) dan Psikolog pada hari ini, Senin (6/2).

“UPTD PPA Provinsi Jambi telah bergerak cepat dan mendampingi korban serta orang tua korban untuk melaporkan tindakan kekerasan seksual yang dilakukan oleh terduga pelaku ke Polda Jambi. Didapati beberapa korban yang terlihat mengalami trauma dan membutuhkan layanan psikologis dari pertemuan awal tersebut,” ungkap Nahar.” jelas Nahar.

Baca Juga: Terkuak, Ini 4 Tabiat Buruk Ibu Muda Pelaku Pencabulan Bocah di Jambi

Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi., menjelaskan, kejadian itu bisa saja mengubah pandangan anak dalam berbagai hal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI