Inilah Hal-Hal yang Bisa Membatalkan Pahala Puasa, Termasuk Ghibah dan Berbohong?

Jum'at, 17 Maret 2023 | 15:21 WIB
Inilah Hal-Hal yang Bisa Membatalkan Pahala Puasa, Termasuk Ghibah dan Berbohong?
Ilustrasi berdoa. (Unsplash/ Visual Karsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibadah puasa Ramadhan yang dijalankan umat Islam tidak sekadar untuk menahan haus dan lapar. Lebih dari itu, puasa Ramadan juga bisa jadi momentum untuk meninggalkan tindakan maksiat.

Dalam situs NU Online, disebutkan bahwa apabila melakukan puasa tetapi tidak menjalankan ibadah lainnya, manusia sebenarnya mengalami kerugian.

Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i, "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga."

Ilustrasi sahur - menu sahur untuk ibu menyusui (Freepik)
Ilustrasi sahur (Freepik)

Hadist tersebut menjelaskan bahwa betapa banyak orang melakukan puasa dan sukses mencegah dirinya dari hal-hal yang membatalkan puasa, hanya saja tidak mandapatkan pahala.

Berikut penjelasan tindakan yang dapat membatalkan pahala puasa berdasarkan penjelasan Habib Zain bin Smith.

1. Ghibah dan berhohong

Orang berpuasa tapi tidak meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghilangkan pahala puasa, seperti, menggunjing orang lain, mengadu domba, dan berbohong.

Alasan itu sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadistnya:

"Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu" (HR Ad-Dailami).

Baca Juga: Enggan Pakai 'Sogokan' Hadiah, Begini Cara Donita Ajarkan Puasa Kepada Anaknya

2. Berperilaku Riya

Dalam hati orang yang berpuasa ada sifat riya atau ingin dipuji oleh orang lain karena merasa kalau dirinya lebih baik dari yang lain. Itu juga dapat menghilangkan pahala puasa.

Untuk poin ini, Habib Zain bin Smith menyampaikan suatu hikayat. Pada suatu hari ada seseorang yang menghadiri majelis Syekh Abdul Qadir al-Jilani, kemudian dihidangkan di hadapannya suatu makanan.

Syekh Abdul Qadir berkata, "Makanlah!"

"Saya puasa," jawab orang tersebut.

"Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu hari penuh dan diterima di hadapan Allah subhanahu wata'ala," lanjut Syekh Abdul Qadir. Ternyata orang tersebut tidak mau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI